Kamis 12 Apr 2012 20:21 WIB

Shelter Pantai Jadi Jalur Evakuasi Gempa

Rep: Umi Lailatul/ Red: Dewi Mardiani
Sejumlah warga mengungsi di halaman Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, pasca gempa bumi mengguncang wilayah Simeulue, Nangroe Aceh Darussalam, Rabu (11/4).
Foto: Antara/Irwansyah Putra
Sejumlah warga mengungsi di halaman Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, pasca gempa bumi mengguncang wilayah Simeulue, Nangroe Aceh Darussalam, Rabu (11/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah bakal membangun jalur-jalur evakuasi untuk penanganan gempa di masa depan. Jalur evakuasi itu, menurut Menko Kesra, Agung Laksono, dibangun seperti shelter di pantai. Bentuknya berupa bangunan tinggi yang mampu menahan badai.

“Idealnya setiap 2 kilometer (jalur itu) mampu menampung orang sebanyak 5.000 orang," katanya, Kamis (12/4). Untuk mencegah kepanikan, selain dibangun fasilitas seperti shelter itu, kata dia, juga dilakukan pelatihan penanganan gempa yang lebih terarah.

Shelter yang dimaksud itu sebenarnya sudah ada di beberapa daerah. Daerah tersebut adalah Aceh dan Padang. Shelter yang ada di Aceh berada di TDMRC yang dikelola oleh Universitas Syah Kuala, sementara di Padang terdapat di masjid Kota Padang.

Pemerintah, melalui Kementerian Sosial mengalokasikan anggaran sebesar 2,5 milyar untuk mengatasi gempa ini. Menurut Agung, anggaran ini dirasa hanya cukup untuk biaya evakuasi, sedangkan untuk membangun fasilitas penanganan gempa tidak cukup. Untuk itu, pihaknya, juga bersama Wakil Presiden Boediono bakal berkunjung ke Aceh, Jumat (13/4).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement