Kamis 12 Apr 2012 14:24 WIB

Gempa Susulan Masih Terjadi

Petugas BMKG berkoordinasi memantau pusat titik gempa Simeulue melalui layar monitor di kantor BMKG, Jakarta, Rabu (11/4).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Petugas BMKG berkoordinasi memantau pusat titik gempa Simeulue melalui layar monitor di kantor BMKG, Jakarta, Rabu (11/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH - Gempa susulan pascagempa berkekuatan 8,5 skala richter (SR) yang terjadi di Samudera Hindia, Rabu (11/4) pukul 15.38 WIB, masih berlangsung hingga Kamis. "Gempa susulan masih terjadi dengan kekuatan berkisar di bawah 6,5 SR," kata Kepala Stasiun Geofisika, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Banda Aceh Syahnan di Banda Aceh, Kamis (12/4).

Ia mengatakan, pihaknya mencatat 30 kali gempa susulan sejak Rabu (11/4) pukul 15.38 WIB hingga Kamis (12/4) pukul 07.29 WIB dengan kedalaman bervariasi. Berdasarkan pencatatan dari seismograf, kata dia, gempa Rabu (11/4) siang terjadi dua kali, yakni pukul 15.38.29 WIB, berkekuatan 8,5 SR  dan 8,1 SR pukul 15.38.33 WIB.

Dua gempa rentetan tersebut dirasakan sekitar lima menit. Sedangkan kekuatan yang dirasakan berkisar 6 hingga 7 Mercalli Modify Intensity (MMI). "Setelah dua rentetan gempa tersebut juga terjadi dua rentetan gempa besar pada pukul 17.43.06 WIB dan 17.43.11 WIB dengan kekuatan yang sama, yakni 8,1 SR," katanya.

Menurut dia, rata-rata pusat gempa dan gempa susulan tersebut terjadi di kedalaman 10 kilometer di bawah permukaan laut. Episentrum atau pusat utama terjadi di 2,31 Lintang Utara, 92,67 Bujur Timur.

Episentrum gempa tersebut berada 382 kilometer barat daya Pulau Simeulue, Provinsi Aceh. Sedangkan pusat gempa susulannya terjadi dengan rentang jarak 237 hingga 705 kilometer barat daya Pulau Simeulue.

"Gempa ini sempat memicu tsunami di Simeulue sekitar 80 centimeter, Aceh Barat sekitar 30 meter, dan Banda Aceh serta Sabang sekitar 20 centimeter," katanya.

Menurut dia, kendati gempa tersebut berkekuatan besar, namun tidak memicu tsunami besar seperti 26 Desember 2004 karena getaran gempa tektonik Rabu (11/4) tersebut bersifat horizontal.

"Biasanya, setelah gempa besar, kekuatan gempa susulannya semakin kecil. Namun, kapan terjadinya gempa dan berapa kekuatannya tidak bisa diprediksi," kata Syahnan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement