Kamis 12 Apr 2012 09:54 WIB

Warga Sragen Keluhkan Kurangnya Kuota Beras Miskin

Rep: Aghia Khumaesi/ Red: Heri Ruslan
Contoh beras raskin.
Foto: buanasumsel.com
Contoh beras raskin.

REPUBLIKA.CO.ID, SURAKARTA -- Kuota beras miskin (Raskin) belum memenuhi kebutuhan warga Sragen. Hal ini membuat warga masih harus membeli beras di Pasar.

Pemerintah memberikan jatah kapasitas atau kuota Raskin per Kepala Keluarga(KK) sebanyak 15 kilogram per bulan secara merata, yaitu untuk anggota KK yang banyak maupun sedikit diberikan kuota yang sama.

Hal ini membuat warga Sragen merasa kurang atas kuota Raskin yang diterimanya. Tri Yuliani, misalnya, warga Lemahbang Ds. Karanganyar kec. Sambung Macan RT/RW. 04/01 Sragen ini mengaku seringkali kurang dengan kuota Raskin yang diterimanya dari pemerintah.

"Jatah beras Raskin sebulan masih kurang buat saya sekeluarga," ujar Tri. Padahal Tri sekeluarga hanya terdiri dari tiga orang.  Dalam sehari, Tri menghabiskan beras kurang lebih satu liter untuk suami dan anaknya tersebut, dan kurang lebih 25 Liter untuk satu bulan atau setara dengan 24 kilogram/bulannya.

Sehingga, kuota Raskin yang ia dapat dalam sebulan masih belum memenuhi kebutuhannya. Hal ini juga yang membuat Tri harus membeli beras lagi di pasar, dengan harga yang lebih tinggi dari Raskin.

Raskin dengan kuota 15 Kg dihargai dengan Rp 24 ribu, sedangkan beras di pasar satu liternya dijual dengan harga Rp 6.500 hingga Rp 6.800. Harga ini berkali-kali lipat besarnya, sehingga dapat memberatkan Tri sekeluarga dengan suaminya Dario yang hanya seorang Buruh. Meskipun, kualitas beras di Pasar jauh lebih baik dengan Raskin.

Namun, menurut Tri kualitas Raskin yang ia dapat dan konsumsi setiap bulannya sudah cukup bagus. "Kalau kualitas Raskinnya cukup bagus, walaupun mengembang tapi enaklah dimakan,"tambah Tri.

Hal yang sama juga dirasakan oleh Kamini, warga Sragen ini juga mengaku kurang dengan kuota Raskin yang diterimanya sekelurga tiap bulan. Tapi, Ia pun mengaku puas dengan kualitas Raskinnya.

"Persediaan atau kuota Raskin belum cukup untuk saya sekeluarga, tapi kualitasnya lumayanlah,"papar Kamini. Oleh karena itu, baik Tri Yuliani maupun Kamini atau warga Sragen lainnya berharap program Raskin ini diteruskan, dengan harapan kuota Raskin yang mereka dapat bisa ditambah lagi. Sehingga, mereka tidak harus membeli beras lagi di pasar.

"Harapan saya kuotanya ditambah, kalu bisa lebih dari 15 kg, biar cukup sebulan," ungkap Tri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement