Rabu 11 Apr 2012 14:46 WIB

Jelang UN, Ratusan Siswa Gelar Istighosah

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Hazliansyah
MATARAM, 15/4 - ISTIGHOSAH JELANG UN. Ribuan siswa dan guru melaksanakan istighosah akbar di masjid raya attaqwa Mataram, NTB, Jumat (15/4). Istighosah akbar yang diselenggarakan oleh kantor Departemen Agama kota Mataram tersebut diikuti oleh ribuan siswa
MATARAM, 15/4 - ISTIGHOSAH JELANG UN. Ribuan siswa dan guru melaksanakan istighosah akbar di masjid raya attaqwa Mataram, NTB, Jumat (15/4). Istighosah akbar yang diselenggarakan oleh kantor Departemen Agama kota Mataram tersebut diikuti oleh ribuan siswa

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Jelang pelaksanaan Ujian Nasional (UN), ratusan siswa SMK Nurul Bayan, Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi menggelar istighosah bersama. Kegiatan yang digelar sejak Selasa (10/4) lalu itu dilakukan untuk mendoakan para siswa lulus dalam UN.

Dalam acara doa bersama tersebut, ratusan siswa juga membersihkan kedua kaki ibu kandungnya. Momen ini dimaksudkan sebagai pencerminan penghormatan anak kepada orangtua. Pada saat tersebut banyak siswa yang menangis karena terharu.

Kepala SMK Nurul Bayan, Deden Saepudin mengatakan, acara istighosah menjelang UN memang rutin digelar. ‘’Kami berdoa supaya semua siswa dimudahkan dalam mengerjakan soal UN nanti,’’ terang dia, kepada wartawan.

Acara doa bersama dipimpin langsung Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sukabumi, KH Zezen ZA Bazul Asyhab. Istighosah yang digelar kali ini ditargetkan mampu menenangkan para siswa dalam menghadapi UN pada 16 April mendatang. Selain pada momen menjelang ujian, kegiatan doa bersama juga dilakukan ketika acara lainnya seperti perpisahan dan peneriman siswa baru.

Deden mengatakan, jumlah siswa SMK Nurul Bayan yang mengikuti UN mencapai sebanyak 250 orang. Mereka akan mengerjakan tiga materi UN yaitu mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika.

Salah seorang pelajar SMK Nurul Bayan, Salsabila (16 tahun), mengungkapkan, awalnya para siswa merasa khawatir dengan semakin mendekatnya pelaksanaan UN. ‘’Kalau tidak lulus pasti saya dan siswa lain malu,’’ terang dia.

Pasalnya, ujar Salsabila, ia harus mempertanggungjawabkan hasil UN kepada orangtua dan guru. Sehingga kegiatan doa bersama ini diharapkan mempermudah para siswa dalam mengerjakan soal-soal UN dan mendapat nilai yang bagus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement