Ahad 08 Apr 2012 15:54 WIB

Gus Sholah: Kita Perlu 'Pengajian Konstitusi'

Rep: Agus Raharjo/ Red: Hafidz Muftisany
Pimpinan Ponpes Tebuireng, Solahuddin Wahid (Gus Sholah)
Foto: Antara
Pimpinan Ponpes Tebuireng, Solahuddin Wahid (Gus Sholah)

REPUBLIKA.CO.ID,  JOMBANG -- Pimpinan Ponpes Tebuireng, Solahuddin Wahid (Gus Sholah) mengatakan, pengajian konstitusi diperlukan oleh seluruh masyarakat, terlebih masyarakat pesantren. Pasalnya, masyarakat pesantren juga memiliki hak dalam konstitusi bernegara. Oleh karenanya, masyarakat pesantren juga harus memahami apa itu konstitusi.

Salah satu contohnya adalah bidang pendidikan. Dalam bidang pendidikan, kata dia, pemerintah masih sangat kurang menyediakan lahan pendidikan bagi masyarakat. Keberadaan sekolah swasta sangat membantu pemerintah menyediakan tempat bagi anak-anak di Indonesia untuk mengenyam pendidikan. Selain itu, pemerintah juga masih kurang memperhatikan konstitusi bidang ekonomi. Menurut Gus Solah, konstitusi ekonomi sangat penting karena terkait dengan penghidupan masyarakat Indonesia.

"Konstitusi yang tidak banyak dibicarakan adalah bidang ekonomi," terang dia.

Smentara iyu, Rois Syuriah PBNU, Masdar Farid Mas'udi mengatakan, Indonesia dengan Pancasila bukan negara Islam, tetapi negara islami. Artinya, Indonesia telah melaksanakan substansi nilai Islam dengan mencantumkannya dalam sila-sila Pancasila. Sila pertama, kata Masdar merupakan wujud spiritual sebagai landasan kehidupannya.

"Ketuhanan Yang Maha Esa, merupakan substansi dari ke-Tauhidan," terangnya.

Lebih lanjut, Masdar mengungkapkan, keutuhan NKRI menjadi sebuah harga mati di Indonesia. Pasalnya, konstitusi Indonesia dapat mencerminkan Indonesia sebagai pemimpin dunia Islam yang disegani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement