Sabtu 07 Apr 2012 19:51 WIB

Inilah Kronologis Resmi Sidak Wamenkumham ke Lapas yang Menghebohkan Itu

Denny Indrayana
Foto: Antara/Andika Wahyu
Denny Indrayana

REPUBLIKA.CO.ID, Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Narkoba versi Sekretariat Kabinet menjelaskan kronologis agenda inspeksi mendadak (sidak) yang diwarnai peristiwa pemukulan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekanbaru, Senin (2/2) dinihari.

Keterangan pers dari Sekretariat Kabinet yang diterima ANTARA di Jakarta, Sabtu, menyebutkan rombongan Satgas Pemberantasan Narkoba tiba di depan pintu pagar masuk Lapas Pekanbaru, Senin sekitar pukul 02.30 WIB, pintu pagar dikunci sehingga diputuskan melompati pagar.

Sidak di Lapas Kelas IIA Pekanbaru dipimpin Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham) Denny Indrayana sebagai Ketua Satgas Pemberatasan Narkoba dan Direktur Penindakan dan Pengejaran BNN Benny Mamoto.

Denny dan rombongan menuju pintu gerbang masuk lapas dan membunyikan bel, serta mengetuk pintu gerbang, kemudian petugas penjaga lapas membukanya beberapa saat dan terdengar suara petugas sipir menanyakan siapa yang datang.

Kemudian Denny menjawab, "Saya Denny Indrayana, Wamen. Cepat buka pintu".

Petugas mengintip melalui lubang pengintipan di pintu gerbang dan menutupnya kembali. Wamenkumham berdiri persis di depan lubang intip, agar terlihat, namun petugas tidak membuka.

Selanjutnya, Denny menggedor dan mulai berteriak meminta petugas segera membuka pintu. Petugas sipir membuka pintu gerbang setelah kurang lebih lima menit, kemudian Denny dan rombongan masuk ke dalam.

Saat itu, Wamenkumham menegur sipir yang membuka pintu, "Kenapa lama sekali membuka pintunya".

Petugas pengawal Wamenkumham, melihat reaksi melawan dari sipir, lalu menendang sipir yang membuka pintu. Seorang sipir lain di ruang jaga ditendang dan dipukul ajudan. Wamenkumham berteriak, "Hentikan. Hentikan jangan diteruskan. Berhenti,"

Selanjutnya, Wamenkumham mendatangi sipir jaga yang lain dan meminta semua telepon selular petugas segera dikumpulkan, menanyakan berapa orang yang jaga, serta meminta tolong agar sidak dinihari itu dibantu.

Kunci lapas diambil, untuk kemudian terjadi proses penggerebekan kepada tiga napi target operasi dari ruang selnya masing-masing, dilanjutkan proses penggeledahan.

Ketiga target napi, yakni Djufriado Tanjung, Husin dan Luku.

Petugas Satgas Pemberantasan Narkoba menyita beberapa telepon selular, alat isap shabu (bong), plastik pembungkus bekas shabu.

Selama menunggu proses, Wamenkumham beberapa kali mengumpulkan petugas lapas untuk menjelaskan maksud sidak pemberantasan narkoba tersebut.

Denny juga menanyakan bagaimana kondisi petugas yang terkena pukul dan tendangan. Salah satu petugas menunjukkan tangan kirinya yang luka tergores. Wamenkumham meraba luka itu, dan meminta maaf. "Saya minta maaf ya. Mohon lain kali, jangan terlambat membuka pintu".

Mantan staf khusus bidang hukum kepresidenan itu, menjelaskan sidak pemberantasan narkoba, tidak boleh terlambat, karena bisa menghilangkan barang bukti.

Menjelang waktu sholat shubuh, napi yang menjadi target operasi dan semua sipir sempat dites urin.

Beberapa sipir kesulitan buang air kecil hingga harus minum dulu, berdasarkan tes urin lengkap belum diketahui hasilnya, namun terdapat indikasi positif memakai narkoba.

Sebelum meninggalkan lapas, Wamenkumham kembali mengumpulkan para sipir, serta mengangkat semangat dan moral mereka, untuk tetap melaksanakan tugas dengan baik.

"Saya pamit dulu ya. Maaf telah mengganggu istirahatnya. Sekali lagi, saya meminta maaf atas pemukulan dan penendangan tadi," tutur Denny sebelum meninggalkan lapas.

Wamenkumham juga sempat menyalami seluruh sipir lapas.

Menjelang pintu keluar, beberapa sipir menanyakan nasib salah seorang rekannya yang ikut ditangkap petugas BNN.

Beberapa sipir meminta, agar rekannya tidak ikut ditangkap BNN, kemudian Wamenkumham menjelaskan barang bukti keterlibatan sipir tersebut dalam jaringan narkoba yang diciduk dinihari itu, dan meminta para sipir menyerahkannya kepada proses hukum.

Sekitar pukul 6:30 WIB, rombongan Satgas Pemberantasan Narkoba meninggalkan Lapas Pekanbaru. BNN menciduk tiga narapidana Jufri Tanjung, Husin dan Luku; serta satu orang sipir.

Satgas Pemberantasan Narkoba telah sidak pada tiga lapas dan rutan dalam kurun waktu tiga bulan terakhir.

Tercatat sejak Januari 2012, Satgas Pemberantasan Narkoba telah menggeledah Lapas Wanita Tanjunggusta, Medan, Lapas Narkotika Cipinang dan Lapas Pemuda, Tangerang.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement