REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Tifatul Sembiring mengaku tidak terganggu dengan polemik posisi PKS dalam koalisi pemerintahan.

"Masalah ini sebetulnya berakar pada komunikasi yang tidak berjalan dua arah, padahal baik PKS maupun pemerintah sama-sama ingin menyejahterakan rakyat," katanya dalam peluncuran buku biografinya yang berjudul "Sepanjang Jalan Dakwah Tifatul Sembiring" di Gedung Indosat, Jakarta, Sabtu (7/4).

Menurut Tifatul, kesalahan dalam menyampaikan perasaan dari kedua belah pihak telah menyebabkan masalah kenaikan harga BBM semakin memanas. "Ke depan tidak boleh begini lagi, harus ada komunikasi dua arah dan menyampaikan gagasan dengan santun," katanya.

Ia mengatakan yang menjadi fokusnya saat ini adalah menjalankan tugas sebagai menkominfo dengan sebaik-baiknya demi kesejahteraan rakyat. "Jika ditanya mengenai isu PKS dikeluarkan dari koalisi atau bahkan menarik diri, saya baik-baik saja, tugas saya memimpin Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan amanah," katanya.

Tifatul menambahkan ketegangan dan konflik dalam politik merupakan hal yang wajar, namun jangan sampai menggoyahkan pemerintahan yang akhirnya merugikan rakyat. "Pemerintah harus solid untuk menyejahterakan rakyat," kata Menkominfo yang juga anggota dewan syuro PKS itu berseri-seri dalam acara peluncuran buku biografi yang bertepatan dengan milad ke lima puluh tahun dirinya itu.

"Saya juga mengundang Presiden SBY dan Wapres Boediono, kami baik-baik saja," tambahnya sambil tersenyum.

Tokoh-tokoh politik, seperti Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq, Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri, Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan, bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Hidayat Nurwahid-Didik J Rachbini juga menghadiri acara tersebut.

Ikuti Whatsapp Channel Republika