REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian tengah menyelidiki cairan zat kimia yang melukai beberapa wartawan dan petugas keamanan saat aksi unjuk rasa kenaikan BBM di depan gedung DPR, pada Jumat (30/3). Sejumlah korban mengalami luka bakar di tubuhnya akibat tersemprot cairan kimia berbahaya tersebut.
"Tercatat ada beberapa dari unsur media yang terkena cairan kimia ini, antara lain adalah jurnalis ANTV, Jak TV, Aljazera, dan BBC," ujar Kabag Penerangan Umum Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar, di Mabes Polri, Senin (2/4). Dia menuturkan, cairan tersebut kini dalam pemeriksaan laboratorium untuk memastikan jenis zat kimianya.
Pemeriksaan itu dilakukan melalui benda-benda yangg terkena cairan tersebut. Boy menegaskan kini pihaknya tengah menunggu hasil uji laboratorium yang memakan waktu setidaknya tiga hari.
Ia pun menghimbau kepada unsur media yang terkena agar melaporkan serta berkoordinasi kepada pihak kepolisian. "Cairan yang digunakan membahayakan. Pada umumnya, luka yang ditimbulkan adalah seperti luka bakar. Ini cara unjuk rasa yang sangat tidak dibenarkan, karena mengancam jiwa masyarakat pada umumnya," ujar Boy Rafli.