REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sudah hampir empat jam sejak pimpinan sidang Marzuki Alie mengetuk palu untuk menskors sidang paripurna pada pukul 16.00 WIB. Namun, belum terlihat tanda-tanda rapat paripurna akan dimulai. Di ruangan rapat, hanya terlihat anggota DPR dari fraksi PDI Perjuangan yang mengenakan pakaian hitam. Tampak juga politisi dari Gerindra dan Hanura.
Beberapa anggota dewan pun mulai gelisah karena rapat tak kunjung juga dibuka. Bahkan, tak ada kabar yang memastikan kapan sidang akan dimulai.
‘’Kami meminta rapat segera dimulai. Karena ini merugikan PDIP, Gerindra, dan Hanura yang sudah ada di ruangan. Kondisi ini juga yang membuat rakyat di luar marah,’’ kata Akbar Faisal dari Fraksi Hanura.
Sementara itu, hanya segelintir anggota DPR dari partai koalisi yang terlihat di ruangan rapat Nusantara II. Para pimpinan pun tak ada yang terlihat. Hanya Pramono Anung yang tampak menghampiri dan berbicara dengan anggota fraksi PDI Perjuangan.
Marzuki menskor rapat paripurna untuk melakukan lobi pimpinan fraksi. Namun, dari kabar yang diterima, lobi hanya diikuti oleh pimpinan fraksi dari partai koalisi. Tiga partai oposisi pun kemudian menyatakan keluar dari pembahasan lobi.
Ini lantaran, pembahasan lobi hanya seputar pasal 7 ayat 6A. ‘’Mereka (PDI Perjuangan, Gerindra, Hanura) keluar karena mereka tidak mengusulkan adanya penambahan pasal 7 ayat 6A,’’ kata salah seorang anggota fraksi PKS.