REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meninggalnya Rosniah Bakrie dipastikan memberikan dampak kehilangan yang besar bagi Ketua Umum Partai Golkar Aboerizal Bakrie. Pasalnya, pria yang akrab disapa Ical itu memiliki hubungan yang sangat akrab dengan sang ibunda.
"Pak Ical itu dekat sekali dengan ibunya. Malah, bagi beliau, sosok ibu merupakan segalanya. Kalau dibilang ada yang ditakuti Pak Ical, ya ibunya itu. Makanya, beliau terlihat sangat kehilangan," kata Wasekjen Partai Golkar, Nurul Arifin, Selasa (20/3).
Bahkan, jelas Nurul, kepastian Ical untuk maju bertarung di bursa presiden 2014 mendatang menunggu kepastian restu dari sang ibunda. Baru setelah mendapat restu, Ical baru memantapkan niatnya untuk maju sebagai calon presiden (capres).
"Karena yang selama ini keberatan Pak Ical maju jadi capres itu ibunya," papar anggota Komisi II DPR tersebut.
Dikatakan Nurul, ibunda Ical meninggal karena penyakit komplikasi yang diidapnya sejak Desember.
Rosniah Bakrie sempat mendapat perawatan di salah satu rumah sakit di Singapura pada Desember tahun lalu. Setelah itu, diputuskan Rosniah dirawat di rumah sakit Siloam, Karawaci, Tangerang, Banten. "Sejak Desember ketika dirawat di Singapura hingga meninggal di Siloam, beliau belum sempat pulang ke rumah," papar Nurul.
Saat ini, jenazah ibunda Ical disemayamkan di rumah duka di Jalan Terusan Hang Lekir IV nomor 32, Simprug, Jakarta Selatan. Rencananya jenazah baru akan dikebumikan esok di TPU Karet Bivak.