REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Program bantuan langsung tunai (BLT) yang merupakan kompensasi untuk masyarakat miskin atas kebijakan penaikkan harga bahan bakar minyak, dinilai tidak mendidik dan semestinya diberikan dengan cara-cara yang lebih tepat.
"Pemberian bantuan langsung sebenarnya sudah tepat, tetapi tunainya ini yang kurang pas, karena kurang mendidik masyarakat. Semestinya bantuan itu tidak begitu saja diberikan berupa uang tunai, tetapi akan lebih baik diberikan yang sifatnya produktif, sehingga bisa menggerakkan perekonomian di daerah," katanya di Solo, Rabu.
Ia mengatakan cara-cara lain dalam memberikan bantuan itu seperti pemberian modal usaha kepada kelompok-kelompok usaha kecil.
Menurut Wali Kota Surakarta yang lebih akrab di panggil Jokowi ini, banyak usaha kecil di perkotaan dan perdesaan yang masih memerlukan bantuan permodalan.
"Ya BLT itu kalau diberikan uang sebentar saja habis dan tidak ada bekasnya. Hal ini menurut pendapat saya dalam pemberian bantuan tersebut. Ya kalau pemerintah pusat akan tetap memberikan bantuan secara langsung silahkan," katanya.