REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sugiri Syarief mengatakan penguatan dan ketahanan keluarga bisa menjauhkan anak-anak generasi penerus bangsa dari premanisme yang belakangan ini sering dijumpai di masyarakat.
"Kondisi lingkungan dan banyaknya pemberitaan media tentang aksi kekerasan dan premanisme bisa membuat anak-anak meniru hal tersebut," kata Kepala BKKBN Sugiri Syarief saat memberi kuliah umum generasi berencana di IAIN Imam Bonjol Padang, Sumatera Barat, Selasa.
Sugiri menjelaskan, peran orang tua sangat dibutuhkan untuk mengingatkan anak-anak mereka tentang buruknya aksi kekerasan dan premanisme.
"Orang tua harus mendidik anak-anak mereka sejak dini agar tidak terpengaruh dengan tindakan anarkis dan mengajarkan anak-anak tentang budaya bangsa Indonesia yang sesungguhnya," kata Sugiri Syarief.
Dia juga menambahkan, BKKBN mempunyai sejumlah program terkait dengan ketahanan keluarga dan konseling bagi remaja. "BKKBN salah satunya punya program bina keluarga balita yang membina para orang tua agar bisa mumpuni dalam mengajarkan anak mereka tentang banyak hal baik sejak dini," katanya.
Dia menambahkan, BKKBN juga punya program pusat informasi dan konseling remaja (PIKR) yang bisa mengajarkan banyak hal positif kepada remaja. "BKKBN juga punya beberapa program lain yang terkait dengan ketahanan keluarga yang salah satunya membimbing generasi muda menjadi sesuai cita-cita dan harapan bangsa serta jauh dari premanisme," katanya.
Namun demikian, Sugiri menjelaskan upaya untuk menjauhkan generasi muda dari premanisme membutuhkan dukungan dan peran dari seluruh masyarakat. "Masyarakat harus ikut mendukung karena pemerintah tidak bisa bekerja sendiri," katanya