Ahad 26 Feb 2012 19:59 WIB

Mobil Esemka, Pengamat: Pemerintah Terkesan Kurang Bangga Produk Sendiri

Mobil Esemka karya siswa SMK Solo yang dijadikan mobil dinas Walikota dan Wakil Walikota Solo.
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Mobil Esemka karya siswa SMK Solo yang dijadikan mobil dinas Walikota dan Wakil Walikota Solo.

REPUBLIKA.CO.ID,

BANJARMASIN -- Pemerhati masalah sosial dan ekonomi, Prof HM Norsanie Darlan, menilai pemerintah Indonesia terkesan kurang bangga terhadap produk negeri sendiri bila dikaitkan dengan adanya mobil nasional (mobnas) Esemka.

Menurut guru besar Universitas Palangkaraya (Unpar) HM Norsanie melalui milis yang dikirimkan ke ANTARA Kalsel, di Banjarmasin, Minggu, produk mobil Indonesia seperti, Esemka yang baru muncul kepermukaan sepertinya bisa menjadi suatu produk kesayangan bangsa.

Hanya saja, kata guru besar pendidikan luar sekolah ini terlihat adanya keseganan pemerintah dengan tidak mau menjemput bola terhadap produk baru ini. Justru para memilik produk yang harus datang ke Jakarta. Sepertinya departemen terkait kurang bangga dengan kehadiran Mobnas ini.

Karena itu Wali Kota Solo dan DPRD setempat dan sejumlah aparatnya yang harus membawa mobil tersebut untuk uji emisi ke Balai Termodinamika, di Serpong. "Apakah mobil Esemka ini, bernasib sama dengan produk pesawat terbang Indonesia yang diproduksi IPTN di Bandung," katanya.

Padahal apapun produk Indonesia harusnya dihargai bukankah produk ini, adalah produk putra-putri bangsa,katanya lagi. Ia mencontohkan bangsa Jepang, begitu menghargai produk anak bangsanya sehingga negeri itu berlomba memproduk apa yang saja yang bisa meningkatkan kemajuan bangsanya.

Seharusnya pihak pemerintah Indonesia juga berterima kasih kepada anak bangsa yang dapat berkarya buat dirinya dan orang banyak. Mengapa tidak dihargai, produk yang membawa harum bangsa ini.

"Hendaknya apapun karya anak bangsa walau sekecil mungkin, harus kita hargai. Seharusnya Kementerian terkait yang harus datang ke Solo sebagai tanda menghargai karya cipta mereka. Selama ini sepertinya pihak pencipta produk yang lebih proaktif, dari pada Kementerian terkait," tambah Norsanie lagi.

Berdasarkan catatan Esemka Muhammadiyah di Magelang memproduksi bus dan Esemka Bina Taruna Jawa Barat memproduksi mobil jeep yang mampu dikendalikan jarak jauh dan dilengkapi pula dengan berbagai kelebihan.

Untuk produk Esemka di Solo sangat diuntungkan karena Wali Kotanya yang proaktif dalam uji emisi tersebut. Sementara yang lainnya masih bersifat pasif. Siapa tahu mendapatkan tanggapan yang kurang dari pihak terkait.

Harapannya produk Esemka ini jangan sampai dipersulit. Alangkah indahnya kalau peraturan persyaratan dipermudah. "Untuk produk dalam negeri, sambil mereka menyiapkan persyaratan agar produk nasional yang sekaligus produk anak bangsa itu disambut pasar," ujarnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement