Sabtu 25 Feb 2012 19:34 WIB

Wah, Perusahaan Singapura Paling Dominan di Batam

Batam. Ilustrasi
Foto: humasbatam.com
Batam. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM - Pengusaha Singapura masih mendominasi penanaman modal asing langsung ke Kota Batam, Kepulauan Riau selama enam tahun terakhir.

"Dari 2006 hingga 20011, jumlah Perusahaan Singapura di Batam sebanyak 339 perusahaan di berbagai bidang," kata Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan Humas Badan Pengusahaan (BP) Batam Dwi Djoko Wiwoho di Batam, Sabtu (25/2).

Pada 2006, kata Djoko, perusahaan Singapura yang berinvestasi di Batam sebanyak, 39 perusahaan, 2007 sebanyak 50 perusahaan, 2008 dengan 56 perusahaan, 2009 sebanyak 62 perusahaan, 2010 sebanyak 72 perusahaan, dan pada 2011 sebanyak 60.

"Selaian investasi dalam bidang manufakturing, pengusaha singapura juga banyak berinvestasi bidang jasa ekspor impor," kata dia.

Ia mengatakan jumlah perusahaan Singapura jauh diatas Malaysia yang menempati posisi kedua dengan 117 perusahaan, didikuti Australia pada posisi ketiga dengan 26 perusahaan, Cina 25 perusahaan dan India 24 perusahaan.

Walaupun Jumlah perusahaan Singapura masih jauh lebih banyak dibading negara lain, kata dia, namun pada beberapa waktu terakhir perusahaan Jepang, Korea Selatan dan Taiwan lebih banyak yang masuk ke Batam.

"Hingga saat ini rata-rata investasi yang masuk berasal dari kawasan Asia. Untuk kawasan lain memang cenderung mengalami penurunan karena pengaruh resesi global," kata Djoko.

Dari 21 negara yang terbanyak menanamkan modal di Batam periode 2006-2011, kata Djoko, Kanada adalah negara dengan jumlah perusahaan paling sedikit. Perusahaan Kanada yang ada di Batam hanya dua yang masuk pada 2007 dan 2008.

Sementara itu, dari data realisasi investasi asing baru selama 2006-2011 berdasarkan penerbitan Izin Usaha Tetap (IUT), total investasi langsungnya mencapai 345 Juta dolar AS dengan total proyek sebanyak 298 dari lima bidang usaha.

Sementara realisasi investasi perluasan mencapai 409 juta dolar AS dengan total proyek sebanyak 83 dari empat bidang usaha yaitu industri manufaktur, industri perkapalan, real estate/hotel/industrial estate, dan perdagangan/jasa lainnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement