REPUBLIKA.CO.ID, QOM -- Kebijakan Amerika Serikat (AS) terhadap Iran saat ini dinilai lebih jahat dari pada pemerintahan sebelumnya. Menurut Ketua Parlemen Iran, Ali Larijani, mengatakan kebijakan pemerintahan Obama terhadap bangsa Iran telah "lebih pahit" daripada pendahulunya, George W Bush.
"Walau demikian mereka telah menghadapi bangsa yang kuat, mereka tidak dapat mencapai tujuan mereka. Hari ini, peringatan Revolusi Islam, dan kita menyambut kediktatoran AS yang mulai runtuh, walau arogansi terus dilakukan untuk mematahkan kehendak bangsa Iran," kata Larijani dalam pidatonya di sebuah konferensi di kota Qom yang dilansir Press Tv, Jumat (24/2).
Larijani mengatakan, sanksi dan tekanan internasional telah mereka lipatgandakan. Tekad bangsa Iran terus bergerak menuju kemajuan dan mengembangkan kehormatannya.
Ketua Parlemen Iran ini juga menunjukkan bahwa Republik Islam Iran adalah tumpuan harapan bagi rakyat Iran dan negara regional sekitar. "Musuh-musuh Iran terus memberi tekanan pada kita untuk membuat negara-negara regional kehilangan harapan mereka dari Iran," ujarnya.
AS, Israel, dan beberapa sekutunya menuduh Iran mengejar tujuan militer dalam program nuklirnya. Dan telah menggunakan dalih ini untuk menjatuhkan sanksi internasional dan sepihak. Walau Iran telah membantah tuduhan itu.