REPUBLIKA.CO.ID,JAMBI--Laut China Selatan merupakan daerah lintasan imigran gelap dari Afghanistan, Pakistan dan Irak.
Kepala Kantor Imigrasi Jambi Mat Salim di Jambi, Sabtu, mengatakan untuk mengatasi jangan sampai imigran gelap itu masuk wilayah Jambi perlu peningkatan fungsi dan kerja sistem pengawasan orang asing (spora).
"Selama tiga bulan terakhir Provinsi Jambi sudah dimasuki 48 imigran gelap yang hendak mencari suaka politik," katanya.
Ia menyebutkan, Provinsi Jambi memiliki pantai berdekatan dengan Laut China Selatan, yang dijadikan daerah lintasan imigran gelap.
Selain itu sepanjang pantai yang juga terdapat banyak sungai, banyak sekali jalan tikus atau celah bagi orang asing ilegal untuk menyelusup masuk ke Jambi.
Tim Spora yang melibatkan berbagai instansi terkait harus meningkatkan koordinasi dan kerjanya untuk mengawasi dan mengantisipasi masuknya imigran gelap.
Ia menyebutkan, masuknya 48 imigran gelap asal Afghanistan, Pakistan dan Irak ke Jambi menunjukkan bukti bahwa Provinsi Jambi rawan dimasuki orang asing secara ilegal.
Ia menduga tidak menutup kemungkinan imigran gelap sudah berulangkali masuk ke Jambi dan meneruskan perjalanannya ke Jakarta, selanjutnya ke Australia sebagai negara tujuan akhir.
Antisipasi masuknya orang asing secara ilegal, juga harus melibatkan masyarakat, terutama bagi mereka yang bermukim di kawasan pantai timur.
"Banyaknya dermaga khusus dan celah di pantai timur untuk masuk orang asing secara ilegal perlu diantisipasi dengan melibatkan masyarakat setempat," kata Mat Salim.