Jumat 17 Feb 2012 16:02 WIB

Majelis Umum PBB Desak Pemerintah Suriah Stop Kekerasan

Rep: Lingga Permesti/ Red: Ramdhan Muhaimin
Massa demonstran membakar foto Presiden Suriah, Bashar Assad, di depan kantor pusat Liga Arab, Kairo, Sabtu (12/11)
Foto: AP/Amr Nabil
Massa demonstran membakar foto Presiden Suriah, Bashar Assad, di depan kantor pusat Liga Arab, Kairo, Sabtu (12/11)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Majelis Umum PBB mengecam Presiden Suriah, Bashar al Assad untuk segera menghentikan kekerasan. PBB juga menyetujui resolusi yang mendukung Liga Arab untuk segera melengserkan Assad. 

“Hari ini Majelis Umum PBB memberi pesan yang jelas kepada rakyat Suriah, dunia bersama Anda,” kata Duta Besar AS untuk PBB Susan Rice, Kamis (16/2).

Sebanyak 137 negara mendukung resolusi yang diajukan Mesir dan negara Arab lainnya. Sedangkan sebanyak 12 negara menentang dan 17 negara abstain dalam voting tersebut. Iran, Korea Utara, Venezuela, dan Bolivia adalah negara yang memilih menentang resolusi itu dan menyuarakan dukungan bagi pemerintah Suriah.

Duta Besar Mesir untuk PBB, Osama Abdelkhalek mengatakan, Majelis Umum PBB mengirimkan pesan yang jelas ke Damaskus. "Sudah saatnya mendengarkan suara rakyat," ujar Abdelkhalek.  

Para diplomat Barat mengatakan sebelum voting bahwa dukungan besar terhadap resolusi itu akan meningkatkan tekanan pada Assad untuk mematuhi rencana Liga Arab. Perancis dan negara Barat lainnya juga membujuk Rusia untuk tidak menghalangi aksi di Suriah.  Duta Besar Inggris Mark Lyall Grant mengatakan voting mengirimkan sinyal yang jelas akan adanya kecaman dari masyarakat internasional terhadap tindakan rezim Suriah.

Sebelumnya Liga Arab telah menyerukan pembentukan sebuah misi penjaga perdamaian PBB-UniEropa dan  Liga Arab. Namun, kekuatan Barat telah bereaksi dingin pada gagasan dan resolusi pada Kamis (16/2) tidak mendukung itu.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement