Rabu 15 Feb 2012 17:55 WIB

Wah, 75 Persen Bus Semarang-Purwokerto Kurang Layak

Bus jurusan purwokerto (ilustrasi)
Bus jurusan purwokerto (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG - Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Jawa Tengah menyatakan, sekitar 75 persen dari 320 bus jurusan Semarang-Purwokerto kurang layak sehingga membahayakan keselamatan pengguna jalan.

Kepala Unit Pelayanan Perhubungan Wilayah Magelang, Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Jateng Hery Prayitno mengatakan armada jurusan Semarang-Purwokerto paling buruk dibandingkan dengan jurusan lain, seperti Semarang-Solo dan Semarang-Yogyakarta.

Ia mengatakan, hal tersebut usai memantau razia kendaraan umum di Terminal Madureso Temanggung yang dilakukan Dishubkominfo Jateng, Dishubkominfo Kabupaten Temanggung, dan Kepolisian Resor (Polres) Temanggung.

Ia mengatakan bus jurusan Semarang-Solo atau Semarang-Yogyakarta rata-rata masih bagus meskipun sebagian juga ada yang kurang layak.

"Di Jawa Tengah ada program peremajaan sehingga semua armada bisa laik jalan," katanya.

Dia menambahkan, kasus kecelakaan selama ini karena faktor manusia, antara lain kondisi pengemudi tidak fit saat mengendarai. Ke depan akan melibatkan Dinas Kesehatan dan PMI untuk melakukan cek kesehatan pada kru angkutan.

"Faktor kendaraan yang tidak laik jalan juga jadi penyebab kecelakaan. Untuk itu perlu pembenahan pada kendaraan meskipun kendaraan tidak perlu baru," katanya.

Untuk operasi kendaraan sendiri, kata dia, sebenarnya rutin melakukannya, terutama di Unit Pelayanan Perhubungan Wilayah Magelang yang meliputi Wonosobo, Magelang, dan Temanggung.

"Kami berharap pemilik armada bisa mematuhi aturan, baik secara teknis kendaraan maupun kelengkapan surat kendaraan," katanya.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Temanggung mengatakan hasil dari operasi sejumlah kendaraan ditilang karena melanggar aturan, antara lain satu armada travel yang STNK-nya sudah mati, kendaraan angkutan tanpa dilengkapi izin trayek, dan angkutan dengan uji kelaikan yang telah kedaluwarsa.

"Temuan dalam operasi hari ini, banyak kendaraan yang secara teknis sebenarnya tidak layak dan kami masih melakukan pembinaan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement