Jumat 10 Feb 2012 17:28 WIB

Inggris: tidak Ada Rencana Persenjatai Oposisi Suriah

Pasukan pemberontak Suriah berjalan di sebuah kawasan di Idlib, Suriah, Kamis (9/2).
Foto: AP
Pasukan pemberontak Suriah berjalan di sebuah kawasan di Idlib, Suriah, Kamis (9/2).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Inggris tidak memiliki rencana untuk membantu mempersenjatai oposisi Suriah. Hal itu ditegaskan Menteri Luar Negeri Inggris, William Hague, Kamis (9/2).

"Inggris tidak terlibat dalam itu dan kami tidak melakukan hal itu dalam konflik apapun," katanya kepada televisi Sky News, merujuk pada aksi kebangkitan Arab.

Hague juga mengatakan Presiden Suriah Bashar al-Assad harus mundur segera. Ia tidak akan pernah bisa memulihkan kredibilitasnya.

"Kami sedang mengintensifkan kontak kami dengan kelompok-kelompok oposisi, terutama di luar Suriah," kata Hague.

"Kami juga telah meningkatkan dukungan kami bagi organisasi yang menyalurkan makanan dan bantuan kesehatan kepada orang-orang yang sangat terpengaruh oleh situasi ini.

"Ada banyak yang Inggris dapat lakukan pada semua hal tapi kita tidak terlibat dalam konflik di Suriah," kata Hague. "Kami jelas tidak berencana intervensi militer."

Ia mengatakan kontak Inggris dengan oposisi Suriah adalah dengan kelompok oposisi di pengasingan.

"Hal yang terbaik bagi negaranya adalah agar dia segera mengundurkan diri karena telah begitu banyak darah tertumpah atas perintahnya, dan perintah kaki tangannya, dan saya pikir dia tidak akan pernah dapat memulihkan kredibilitasnya, baik di negaranya sendiri, atau internasional," ujar Hague

sumber : ANTARA/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement