REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU - Pemerintah melalui Kemenkum HAM hanya mengakui keberadaan Ormas Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) pimpinan Dr HM Rusli Zainal SE.
"Kami baru saja dapat hak cipta dari Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (Haki) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) RI. Hak cipta itu berupa logo asli SOKSI dan logo lembaga konsentrasi SOKSI," kata Rusli yang juga Gubernur Riau, melalui jejaring komunikasi, Jumat (10/2).
Dikatakan dia, pengakuan berupa dikeluarkannya Surat Keputusan (SK) dari Kemenkumham RI itu menyatakan, logo SOKSI yang sah, yakni, di bawah kepemimpinan Rusli Zainal. Ia mengemukakan, selain SOKSI, juga logo lembaga-lembaga konsentrasi organisasi kemasyarakatan (Ormas) itu sah di bawah kepemimpinannya.
"Yakni, meliputi tiga dari empat organisasi di bawah SOKSI, yaitu Baladika Karya, Krida Swadiri, dan Forum Komunikasi Mahasiswa Kekaryaan (Fokusmaker). Yang belum diperoleh adalah logo Wirakarya dan itu masih dalam proses," tuturnya.
Ia menambahkan, pemberian logo itu merupakan sebagai bukti, SOKSI yang sah di bawah kepemimpinannya. "Jika ada SOKSI di luar itu, berarti ilegal. Kalau ada yang memakai logo SOKSI di luar kami, berarti itu logo palsu. Suatu saat kami bisa tuntut yang menggunakan logo-logo palsu tersebut," ujarnya.
SOKSI merupakan salah satu Ormas pendiri Partai Golkar bersama MKGR dan Kosgoro. Sejak dua tahun lalu, pasca Musyawarah Nasional (Munas) di Puncak, Bogor yang berakhir ricuh, SOKSI terpecah menjadi dua kubu. Yaitu kubu pimpinan Sekretaris Fraksi Partai Golkar di DPR RI, Ade Komarudin dan kubu Rusli Zainal.
Kedua kubu mengklaim sebagai SOKSI yang sah. Ade merasa didukung oleh Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Golkar. Sebaliknya Rusli didukung Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono.
Rusli juga mengklaim sebagai SOKSI yang sah dari hasil Munas di Puncak. Sementara Ade hanya ditunjuk oleh pendiri SOKSI, Prof Suhardiman. "Jadi, bukan pilihan dari Dewan Pimpinan Daerah (Depidar) SOKSI," ungkap Rusli Zainal.
Perpecahan itu sampai kini masih terjadi, sehingga keduanya membentuk SOKSI sendiri-sendiri. Rusli yang juga salah satu Ketua DPP Partai Golkar (membidangi Hubungan Eksekutif dan Yudikatif), mengemukakan, dengan mendapatkan logo-logo itu, tugasnya ke depan ialah meneruskan konsolidasi organisasi.
Selain itu, menurutnya, melakukan kerja nyata ke sejumlah daerah, seperti pembagian bibit unggul kepada para petani dan berbagai kerja bakti. Terkait dukungan di Pemilu 2014 nanti, ia menegaskan, menunggu keputusan resmi Partai Golkar.
"Siapa yang ditetapkan menjadi calon presiden oleh Golkar, maka SOKSI siap mendukungnya. Termasuk mendukung Ical menjadi calon Presiden RI bila memang hal itu sudah menjadi keputusan partai," tegasnya.
Rusli Zainal menyatakan, semua kader SOKSI harus berjuang memperjuangkan kemenangan Partai Golkar pada 2014 mendatang, termasuk tentunya capres dari Partai Golkar.