Sabtu 04 Feb 2012 14:32 WIB

Unhas:Survei PLTA Karama Libatkan Masyarakat Setempat

REPUBLIKA.CO.ID,MAMUJU--Universitas Hasanuddin akan melakukan survei terkait pembangunan PLTA Karama di Kecamatan Kalumpang, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, dengan melibatkan 60 orang.

Rektor Unhas Prof Dr dr Idrus A Paturusi di Mamuju, Sabtu mengatakan, Unhas melaksanakan kerja sama dengan Pemerintah Sulbar untuk mengkaji pembangunan PLTA Karama.

Ia mengatakan, survei tersebut akan melibatkan 60 orang yang sekitar 80 persen di antaranya adalah masyarakat Kecamatan Kalumpang dan sekitar 20 persen lainnya adalah peneliti dari Unhas.

Menurut dia, survei yang dilakukan dengan melibatkan masyarakat di Kecamatan Kalumpang itu, akan dilaksanakan selama tiga bulan.

"Masyarakat Kalumpang dilibatkan dalam survei itu karena mereka lebih mengetahui kondisi sosial, budaya dan ekonomi di Kecamatan Kalumpang yang merupakan lokasi pembangunan PLTA Karama," katanya.

Ia mengatakan, survei dilakukan dalam rangka menerima masukan yang akan diberikan masyarakat terkait dampak yang akan ditimbulkan dari pembangunan PLTA Karama secara sosial, ekonomi dan budaya.

"Survei yang dilakukan itu karena ingin diketahui sikap masyarakat terhadap rencana pembangunan PLTA Karama serta dampak yang mereka khawatirkan terhadap kondisi sosial ekonomi dan budaya masyarakat," katanya.

Menurut dia, survei yang dilakukan tersebut juga nantinya akan menjadi penentu apakah pembangunan PLTA Karama layak di bangun atau sebaliknya, tidak dapat dibangun, karena akan berdampak pada kondisi sosial budaya dan ekonomi masyarakat.

"Tapi kalau masyarakat ternyata setuju dibangun PLTA Karama, maka masyarakat yang desanya tenggelam karena pembangunan PLTA Karama akan direlokasi sesuai dengan keinginan mereka, tanpa mempengaruhi kondisi sosial ekonomi dan budaya mereka selama ini," katanya.

PLTA Karama dibangun pemerintah di Sulbar atas kerja sama dengan investor China dengan proyeksi menghasilkan tenaga listrik sekitar 300 megawatt. Proyek itu akan menelan anggaran sekitar Rp13 triliun. (KR-MFH)

(T.KR-MFH/B/S023/S023) 04-02-2012 13:31:39

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement