Jumat 20 Jan 2012 23:11 WIB

Oesman Sapta: Partai Besar Mulai Ditinggalkan

Kenaikan parliamentary threshold menjadi 5 persen dinilai akan membunuh demokrasi.
Foto: www.republika.co.id
Kenaikan parliamentary threshold menjadi 5 persen dinilai akan membunuh demokrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Umum Partai Persatuan Nasional (PPN), Oesman Sapta, mengatakan partai besar mulai tidak didukung masyarakat. Karena itu, mereka ingin menetapkan 'parliamentary threshold' (ambang batas parlemen/PT) yang besar agar partai-partai kecil sulit masuk DPR dan tidak bisa berkembang.

"Partai besar tidak didukung lagi oleh masyarakat. Seharusnya kalau mengaku partai besar, mereka tidak perlu takut," kata Oesman saat rapat pertama PPN di Jakarta, Jumat.

Oesman mengatakan partai-partai besar takut sebelum bertanding. Sehingga, mereka berupaya menetapkan PT yang tinggi. PT pada Pemilu lalu sebesar 2,5 persen dan kini diusulkan dinaikkan menjadi lima persen.

Masyarakat saat ini sudah mulai bosan dan jenuh dengan partai-partai besar. Hal itu membuat partai besar bisa kehilangan suara.

''Untuk membentuk negara yang benar-benar demokrasi, maka PT sebaiknya ditiadakan atau nol persen sehingga tidak ada suara rakyat yang hilang. PT seharusnya tidak ada," katanya. ''Partai-partai besar 'membunuh' partai kecil pada pemilu sebelumnya dan kini semakin takut. Kini mereka ingin mengulang lagi dengan ingin menetapkan PT yang lebih tinggi.''

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement