REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS – Warga miskin di wilayah eks Karesidenan Banyumas, masih harus menunggu penyaluran raskin (beras rakyat miskin) untuk awal tahun 2012. Hal ini karena menjelang pertengahan Januari, belum ada tanda-tanda penyaluran raskin akan dilakukan.
Padahal saat ini, banyak warga miskin yang sangat mengharapkan raskin, karena mahalnya harga beras di pasaran.
''Entah kapan raskin untuk jatah Januari 2012 ini disalurkan. Biasanya, raskin disalurkan antara tanggal 4 sampai tanggal 6. Tapi entah kenapa, sampai sekarang raskin belum disalurkan,'' kata Sururuddin (46), perangkat desa dan juga ketua Satgas Raskin Desa Selakanda, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, Kamis (12/1).
Sejumlah warga miskin yang sebelumnya biasa menerima raskin, mengaku sangat mengharapkan raskin bisa segera disalurkan.
Sunarti (42) misalnya, janda empat anak warga Desa Notog, Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas. Meski hanya mendapat jatah 10 kilogram per bulan, namun ia mengaku program raskin sangat membantu keluarganya dalam memenuhi kebutuhan pangan.
Dengan adanya jatah raskin, maka uang belanja keluarganya yang sangat terbatas akan dapat dihemat. Hal ini karena jatah raskin yang dia peroleh, ditebus hanya dengan harga Rp 1.600 per kilogram. Padahal, harga beras di luar mencapai Rp 8.000 per kilogram. Karena itu, dia berharap agar pada tahun 2012 ini, program raskin tetap dilanjutkan pemerintah.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Banyumas, Tjutjun Sunarti, mengakui memang terjadi keterlambatan dalam penyaluran raskin di awal tahun 2012. Namun menurutnya, keterlambatan ini tak hanya di Banyumas saja. Tapi di semua daerah di wilayah Provinsi Jateng. ''Sampai sekarang belum ada surat edaran dari Gubernur Jateng tentang penyaluran raskin. Karena itu, kita belum bisa meminta Bulog untuk menyalurkan raskin,'' jelasnya.