Rabu 11 Jan 2012 14:30 WIB

Impor Daging Dikurangi Membuat Peternak Senang, Masyarakat 'Sedih'

Rep: Aghia Khumaesi / Red: Ramdhan Muhaimin
Pedagang melayani pembeli daging sapi di Pasar Tebet, Jakarta, Selasa (20/12). (Republika/Wihdan Hidayat)
Pedagang melayani pembeli daging sapi di Pasar Tebet, Jakarta, Selasa (20/12). (Republika/Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-Berkurangnya kuota impor daging mendorong peningkatan kebutuhan daging sapi lokal. Kenaikan ini membuat peternak sapi menjadi gembira. Sebab, pendapatan mereka menjadi bertambah. Tapi sebaliknya, masyarakat justru 'bersedih'.

"Ini memang membuat peternak sapi senang, karena penghasilan mereka jadi naik," ujar Seketaris Dewan Daging Nasional, Jody, Rabu (11/1). 

Jody mengatakan, keadaan ini memang ironi, karena di satu sisi menguntungkan para peternak. Tapi, di sisi lain, berkurangnya kuota impor ini merugikan masyarakat pada umumnya dan pengusaha serta industri daging. 

Menurutnya, hal ini disebabkan masih kurangnya pasokan daging lokal terutama daging yang kualitasnya diatas 500 yang sangat diperlukan masyarakat, pengusaha dan industri daging. Sehingga, harga daging naik dan jumlah daging berkualitas yang diperlukan turun.

Untuk itu, kata Jody, peternak lokal harus menyediakan daging pada tahun ini sekitar 399 ribu ton, atau 82,5 persen dari 484 ribu ton kebutuhan daging ini. "Dari 399 ribu ton yang dibutuhkan, memerlukan 2,6 juta sapi lokal tahun ini," tuturnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement