REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG - DPR menegaskan mendukung anggaran untuk mendorong pengembangan mobil Esemka sebagai karya anak bangsa. "Dari sisi legislatif tidak ada masalah dengan anggaran. Jika diperlukan anggaran silakan saja, DPR dukung," kata Ketua DPR, Marzuki Alie, di Balai Kota Semarang, Jumat (6/12).
Alie mengatakan, pemerintah harus mendorong hasil karya anak bangsa karena akan dapat menghemat devisa negara. Alie tidak sependapat dengan Menteri BUMN, Dahlan Iskan, yang mengatakan perusahaan umum milik negara dilarang ikut-ikutan membuat mobil nasional seperti Esemka dan berharap digarap swasta.
"Membangun industri transportasi jangan dikelola swasta. Semua industri di dunia dibantu dengan anggaran negara. Jika dilepas ke swasta, negara tidak akan pernah punya industri otomotif," katanya.
Menurut Alie, untuk membangun industri transportasi harus dikembangkan terlebih dahulu oleh BUMN dan setelah berkembang baru dapat melibatkan swasta.
Ia mencontohkan BUMN yang terlibat industri transportasi di antaranya, PT Industri Kereta Api membuat mobil nasional bermerek GEA, atau PT Industri Pesawat Terbang Nusantara yang memproduksi Maleo.
Untuk mobil Esemka, kata Alie, merupakan hasil karya anak sekolah bekerja sama dengan industri swasta setempat, seperti industri pengecoran (casting) milik masyarakat setempat. "Itu luar biasa. Kandungan lokalnya bisa 80 persen kan luar biasa," demikian Alie.
Mobil nasional mencuat setelah Wali Kota Solo, Joko Widodo, melalui pusat pelatihan dan pendidikan teknologi dan industri Solo Technopark, sukses memfasilitasi siswa-siswa SMK di daerahnya untuk memproduksi mobil Kiat-Esemka.