REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menko Perekonomian Hatta Rajasa menyambut baik adanya peningkatan peringkat Indonesia menjadi investment grade atau BBB- dari sebelumnya BB+. Hal itu merupakan hadiah akhir tahun bagi Indonesia yang sedang berupaya menaikkan iklim investasi.
Dengan kondisi itu, Hatta tak khawatir dengan adanya aliran hot money alias aliran modal yang hanya berlangsung cepat.
"Kita sambut gembira di tengah situasi perekonomian global yang justru tak begitu optimis di Eropa, Indonesia justru mendapat investment grade," kata Hatta kepada Republika, Kamis (15/12) malam.
Dia mengatakan, kenaikan peringkat itu dicapai saat beberapa negara di Eropa mengalami downgrade. Negara-negara Eropa yang downgrade adalah Spanyol dan Irlandia.
"Ini menunjukkan tidak hanya makro ekonomi Indonesia yang baik, akan tetapi juga dari perekonomian kita dan pengelolaan fiskal kita," kata Hatta.
Kenaikan peringkat ini, ujar Hatta, sangat menguntungkan dan berakibat pada yield akan turun terhadap Surat Berharga Negara (SBN), sehingga biaya-biaya akan di-drop.
"Kita tidak perlu khawatir (hot money) kerena ketika begitu masuk dia melihat banyak peluang, salah peluang ada di dalam MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Ekonomi Indonesia)," kata Hatta.
Proyek di MP3EI sangat lah besar. Sehingga, aliran modal yang masuk diupayakan tidak hanya di portofolio saja, tapi akan masuk ke Foreign Direct Investment (FDI).
"Industri manufaktur kita tumbuh 6,7 persen, saya yakin nanti akan tumbuh menjadi double digit. Ini akan diikuti dengan begitu banyak relokasi pabrik-pabrik ke Indonesia," katanya.
Hatta mengatakan, pemerintah sudah menyiapkan itu semua. Salah satunya, kata Hatta, pemerintah sudah memperbaiki 21 aturan yang menghambat investasi.