REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG -- Danrem 043/Garuda Hitam (Gatam), Kolonel CZI Amalsyah Tarmizi, mengatakan dirinya meragukan fakta dan data mencuatnya kasus pembantaian warga Desa Sungai Sodong, Kecamatan Mesuji, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel), baru-baru ini. Menurut dia, masyarakat juga harus tahu bahwa hal tersebut tidak sepenuhnya benar.
"Itu tidak benar, masyarakat juga perlu tahu kejadiannya," kata Danrem 043/Gatam, Kolonel CZI Amalsyah Tarmizi, kepada wartawan di Bandar Lampung, Kamis (14/12).
Ia mengatakan kejadian di Sungai Sodong, Kecamatan Mesuji, Kabupaten OKI, Sumsel, terjadi pada April 2011. Kasus dan tersangkanya saat ini sudah ditangani oleh Polda Sumsel. "Menurut kami, itu kejadiannya di sana (Mesuji, OKI). Tapi, kalau kejadian pada November 2011, kita tahu bersama seorang meninggal dunia dan enam luka-luka," kata Amalsyah.
Ia menegaskan adanya pembantaian atau pembunuhan tersebut bukan kejadiannya di Lampung, seperti berita yang beredar terakhir ini. Yang terjadi di Lampung, ungkap dia, adalah kasus yang terjadi di PT BSMI dengan warga sekitar dalam wilayah Kabupaten Mesuji, Lampung. Kasus di Mesuji Lampung ini, terangnya, masih diproses di Polda Lampung.
Kepada masyarakat Mesuji Lampung, ia meminta untuk tenang dan tidak terpengaruh apapun dari pihak yang tidak bertanggung jawab. Meski demikian, jelas dia, pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat Mesuji di Lampung.
Terkait adanya berita pembantaian masyarakat Mesuji yang mengatasnamakan Lampung, ia menegaskan pihaknya belum mendapat perintah dari Mabes TNI untuk mengamankan wilayah tersebut. "Belum ada perintah dari Mabes TNI. Kalau ada perintah, kita siap mengamankan," jelasnya.