REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA- Warga Mesuji melaporkan adanya kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian hingga menewaskan 30 orang kepada DPR. Mabes Polri langsung membentuk tim khusus dan mengirimkannya ke Mesuji untuk mengecek kasus tersebut.
"Saat ini dari Mabes telah ada tim yang melihat progres di sana. Tim dari Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum) Polri juga ada di sana untuk melakukan evaluasi. Kapolri telah memerintahkan untuk bekerja," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Boy Rafli Amar, dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (15/12).
Boy menambahkan tim khusus yang diturunkan Mabes Polri terdiri dari tim dari Itwasum dan Bareskrim Polri. Tim dari Bareskrim Polri akan melakukan penyelidikan terkait bentrokan di Mesuji, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan yang menewaskan tujuh orang. Sedangkan tim dari Itwasum Polri untuk melihat apakah ada pelanggaran yang dilakukan petugas polisi saat menangani bentrokan tersebut.
Ia mengakui adanya peristiwa bentrokan di Mesuji, Sumsel seperti yang terdapat dalam sebagian gambar video yang dibawa warga Mesuji. Peristiwa tersebut terjadi karena perebutan lahan antara warga Sodong (Mesuji) dengan perusahaan PT Sumber Wangi Alam (SWA) pada 21 April 2011. Sedangkan peristiwa yang di Mesuji, Lampung, juga terkait perebutan lahan antara warga Mesuji (Lampung) dengan perusahaan PT Silva Inhutani pada 7 November 2010.
"DI video terlihat ada polisi, itu direkam setelah bentrokan. Ini terlihat di gambar adanya orang yang sudah tergeletak," jelasnya.