Rabu 30 Nov 2011 22:10 WIB

'Jawa Bukanlah Medan Jihad'

Rep: Lingga Pramesti/ Red: Stevy Maradona
Teroris
Teroris

REPUBLIKA.CO.ID, SERPONG--- Masalah terorisme terus jadi isu yang bergulir. Menurut Dosen UIN Syarif Hidayatullah, Asep Usman Ismail, penyelesaian masalah terorisme diperlukan beberapa pendekatan seperti pendekatan ekonomi dan pendekatan sosial.

“Pendekatan kepada para pemberontak pada zaman nabi ada dua yaitu di penjara dan dengan memanggil para pemberontak untuk diajak berdiskusi,” ujarnya pada diskusi publik yang digelar MUI Tangerang Selatan (Tangsel) di Graha Widya Bhakti Puspitek, Rabu (30/11).

Pendekatan ini, ujarnya, bisa dijadikan salah satu solusi  dalam mengatasi permasalahan terorisme di Indonesia. Selama ini, menurut Asep Usman Ismail, para pelaku terorisme juga salah mengartikan  antara //Inghimasy// dan bom bunuh diri.

"Kalau Inghimasy dilakukan dalam perang yang berlangsung dan dalam posisi yang tidak seimbang antara muslim dan musuhnya, sehingga diperlukan usaha Inghimasy daripada harus mundur dalam berperang", kata Asep. 

Namun, tambah Asep Usman, para syuhada yang melakukan Inghimasy mati karena senjata lawan bukan dengan senjata sendiri. Kalau Bom Bunuh Diri yang marak akhir-akhir ini, terjadi bukan di medan perang dan kebanyakan teroris mati karena senjata atau bom nya sendiri.

"Jelas-jalas ini merupakan tindakan bunuh diri yang dilarang dalam agama Islam", tambahnya lagi.

Sementara itu mantan Akademi Militer Afganistan, Abu Wildan mengatakan  bahwa di Jawa bukanlah medan Jihad tetapi adalah medan dakwah. "Jihad yang dilakukan oleh seorang Muslim harus tepat sasaran dan jelas siapa musuhnya, jika kita lihat maraknya bom bunuh diri itu bukanlah jihad yang sebenarnya karena umumnya bom bunuh diri salah sasaran", kata teman Imam Samudra ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement