REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA - Program transmigrasi di Kabupaten Purbalingga, masih terus berjalan. Bahkan Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Ngudiarto, menyebutkan hingga saat ini masih ada 120 KK calon transmigran yang sudah mendaftar namun masih mengunggu pemberangkatan. ''Mereka masih menunggu kesiapan calon lokasi transmigran,'' katanya, Kamis (17/11).
Sementara mengenai warga yang sudah diberangkatkan, Ngidarto menyatakan, sejak sepuluh tahun terakhir atau 1 dekade ini, jumlah KK yang sudah diberangkatkan ke lokasi transmigrasi mencapai 341 KK atau 1.358 jiwa. Mereka ada yang ditempatkan di Sulawesi dan Kalimantan.
Dia mengakui, mereka yang mendaftar dan juga yang sudah mendaftar ikut program transmigrasi, umumnya adalah para keluarga miskin. Meski demikian, seluruh kepala keluarga yang ikut progam ini, masih termasuk dalam kelompok usia produktif. ''Mereka ingin merubah nasib dengan menjadi transmigran,'' jelasnya.
Pemberangkatan calon transmigran asal Purbalingga, dilaksanakan Rabu (16/11) lalu. Saat itu, sebanyak 15 KK dan 53 jiwa warga diberangkatkan ke Desa Puncak Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo.
Sebanyak 15 KK dan 53 jiwa tersebut berasal dari berbagai desa, antara lain Desa Karangjambe Kecamatan Padamara, Desa Sempor Lor Kecamatan Kaligondang, Desa Makam Kecamatan Rembang dan Desa Rabak Kecamatan Kalimanah.
Dalam kesempatan itu, Ngudiarto mengaku, sebelum para transmigran diberangkatkan dia sudah melakukan survey di lokasi penempatan calon transmigran. Menurut dia, calon transmigran yang diberangkatkan terakhir ini tidak ditempatkan di tengah hutan.
''Di lokasi transmograsi Desa Puncak ini, sudah ada jalan aspalnya. Selain itu, jarak tempuh ke ibukota kabupaten hanya 14 km. Rumah yang akan ditempati calon transmigran tersebut juga sudah berupa rumah permanen type 36 dengan luas lahan 1.000 m2. Selain itu, para calon transmigran ini juga mendapat usaha seluas 9.000 m2 dan lahan pertanian seluas 1 ha,'' jelasnya.
Bahkan dia menyebutkan, lahan pertanian yang disediakan bagi para transmigran tersebut juga sudah berlimpahan pohon kelapa. ''Jadi kalau dari para transmigran tersebut memiliki ketrampilan membuat gula kelapa, mereka bisa mengambil nira dari pohon kelapa tersebut,'' katanya.