REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI - Terkait kasus pembobolan ATM milik nasabah Bank BNI Cabang Sukabumi, pihak BNI saat ini tengah menyelidiki kasus tersebut dengan membuat tim penyelidik. Tujuannya, untuk mengungkap oknum pelakunya.
"Kami saat ini tengah melakukan penyelidikan atas kasus ini dengan membentuk tim penyelidik yang bertugas selama 14 hari untuk mengungkap kasus pembobolan ATM milik nasabah kami atas nama Sukma Sukatma," kata Pemimpin Kelompok Pengembang Bisnis dan Layanan BNI Wilayah Bandung, Ikhsan Azman kepada wartawan di Sukabumi, Rabu.
Menurutnya, kasus ini baru pertama kali terjadi di Sukabumi, selain melakukan penyelidikan pihaknya juga melakukan penelitian seperti membuka hasil rekaman CCTV (Closed Circuit Television) yang berada di lokasi tempat pengambilan uang di ATM Sukaraja.
"Kami berharap dengan adanya rekaman pada CCTV tersebut bisa mengungkap oknum dibalik pembobolan ATM tersebut, selain itu kami juga berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengejar pelaku pembobolan," tambahnya.
Lebih lanjut, kata Ikhsan jika kasus ini benar-benar merugikan nasabahnya tersebut, maka pihaknya akan mengganti penuh kerugian nasabahnya sebagai pelayanan BNI, selain itu BNI juga tidak akan merugikan nasabahnya.
Sementara, Kepala Sub Bagian Humas Polres Sukabumi Kota, AKP IGK Warjana mengatakan, kasus pembobolan ATM ini tengah dalam penyelidikan pihaknya saat ini. Tetapi jumlah korbannya bertambah satu orang sehingga saat ini korban pembobolan menjadi dua orang.
"Kami tengah melakukan penyelidikan dan berharap dalam waktu dekat ini kami bisa berhasil menangkap pelakunya," kata Warjana.
Kasus ini terjadi saat seorang nasabah BNI Cabang Sukabumi, Sukma Sukatma akan mengambil uang di ATM BNI di Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, namun saat memasukan kartunya, kartu ATM miliknya tertelan dan tiba-tiba selang dua hari dari kejadian tersebut usai melapor kepada pihak BNI, uang yang ada ditabungannya raib hingga 10 juta.
Dari hasil transaksi diketahui uang nasabah tersebut digunakan untuk berbelanja di beberapa kota seperti Cianjur dan Depok namun pengguna ATM milik Sukma sampai tidak diketahui.