REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA-- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginginkan ada jaminan keamanan bagi para kepala negara dan pemerintahan dan anggota delegasi yang akan hadir dalam KTT ke-19 ASEAN dan KTT terkait di Bali.
"Lakukan security dan pengamanan yang baik," kata Presiden saat memimpin rapat koordinasi persiapan pelaksanaan KTT ASEAN di Nusa Dua, Bali, Rabu pagi.
Menurut Kepala Negara, masalah keamanan adalah hal yang utama dan menjadi perhatian utama para penyelenggara forum multilateral lain, seperti G20 dan APEC.
Presiden memerintahkan polisi dan TNI untuk melakukan segala upaya guna menjamin keamanan lokasi KTT. Yudhoyono juga meninjau lokasi KTT selama kunjungan kerja di Bali. Saat meninjau Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) dan Bali International Convention Center (BICC), Presiden juga menyinggung masalah keamanan.
"Pengamanan dalam KTT APEC, G20, dan KTT Asia Timur sangat ketat, apalagi sudah ada ancaman. Untuk itu, tempat ini harus sangat `steril," katanya.
Presiden meminta mekanisme penggunaan tanda pengenal dan kamera pengawas untuk diperketat. "Yang tegas saja, tidak ada tanda pengenal tidak masuk, baik itu di BNDCC maupun di BICC. Jalan-jalan menuju ke tempat acara juga diamankan," kata Presiden.