Selasa 08 Nov 2011 17:26 WIB

Ini Alasan Kenapa Soeharto dan Gus Dur tak Jadi Pahlawan

Rep: Teguh Firmansyah/ Red: Djibril Muhammad
Menkopolhukam Djoko Suyanto.
Foto: Antara/Siswowidodo
Menkopolhukam Djoko Suyanto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemberian gelar pahlawan nasional kepada tujuh tokoh bangsa telah melalui seleksi yang telah ditentukan. Para tokoh tersebut telah memenuhi syarat sebagai seoarang pahlawan.

Menko Polhukam Djoko Suyanto menjelaskan syarat umum untuk menjadi pahlawan nasional adalah warga negara Indonesia yang memiliki keteladanan dan berjasa kepada nusa bangsa sesuai bidang masing-masing. Mereka juga berkelakuan baik, setia dan tidak pernah mengkhianati bangsa serta tidak pernah dipidana selama lima tahun.

"Syarat khususnya yakni pernah memimpin dan melakukan perjuangan bersenjata, politik atau perjuangan di bidang lain," jelas Djoko, usai pemberian gelar Kepahlawanan di Komplek Istana Negara, Selasa (8/11).

Kemudian mempertahankan dan mengisi kemerdekaan serta mengisi persatuan dan kesatuan bangsa. Para pahlawan itu tidak pernah menyerah kepada musuh serta melakukan pengabdian dan perjuangan sepanjang hidupnya.

Mereka melahirkan gagasan kepemimpinan besar dan menghasilkan karya-karya yang berguna buat bangsa secara nasional. "Seperti Buya Hamka," ungkapnya.

Djoko menjelaskan pahlawan nasional itu seleksinya di Kementerian Sosial yang diusulkan dari berbagai daerah dan kelompok masyarakat. Diseleksi oleh tim gabungan dari Kemensos, Mabes TNI, tokoh masyarakat yang umumnya memiliki background sebagai sejarawan. Setelah dari Kemensos baru diajukan ke Dewan Gelar.

"Saya sebagai ketuanya, selain itu ada Quraish Shihab, TB Silalahi, dan Jimly Asshiddiqie, lalu kita rapatkan kembali," terang Djoko.

Kenapa nama mantan Presiden RI Soeharto dan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur tidak masuk, menurut Djoko karena tidak ada yang mengusulkannya menjadi pahlawan. "Karena tidak ada yang mengusulkan, kalau masuk di Kemsos kan sudah dibahas disitu," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement