REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Kandidat Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Taufan E.N. Rotorasiko mengatakan, konflik yang berlarut-larut dan enggan diselesaikan berpotensi menjerumuskan bangsa ini menuju perpecahan. Generasi muda sejatinya menyadari bahwa konflik mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
''Kongres KNPI ini merupakan masa transisi pemuda menuju kepemimpinan nasional. Jika masa transisi tersebut diwarnai dengan konflik, maka kaum muda akan sulit melakukan gerakan bersama menyelesaikan persoalan bangsa,” ujar Taufan di Jakarta, Rabu (26/10).
Taufan mengakui, konflik tidak dapat dihindarkan di dalam organisasi kepemudaan. Karena itu, KNPI sebagai induk organisasi kepemudaan harus memiliki manajemen konflik yang baik dan memiliki kesadaran tinggi untuk menyelesaikan keretakan yang terjadi.
Ketimbang berkonflik, kata Taufan lagi, energi kaum muda lebih baik disalurkan untuk melakukan percepatan pembangunan bangsa. ''Sampai kapan pun, pemuda tetap menjadi pilar dan tulang punggung pembangunan. Kalau konflik antar pemuda bisa berhenti, pasti akselerasi pembangunan bangsa akan lebih cepat lagi,'' jelasnya.
Lebih lanjut Taufan mengatakan, khittah KNPI sebagai wadah persatuan dan kesatuan pemuda, baik secara organisasi maupun pribadi, harus dikembalikan di masa transisi ini. Semangat persatuan, lanjutnya, akan mendongkrak peran generasi muda dalam kehidupan bangsa dan negara.
''Mari kita jadikan konflik dan keretakan sebagai musuh bersama supaya tak terjerumus lebih dalam. Sudah saatnya calon-calon pemimpin bangsa meninggalkan ideologi yang sempit dan bersatu demi kemajuan bangsa,'' ajaknya.