Rabu 26 Oct 2011 18:03 WIB

Menhan: Pesawat F-16 yang Dihibahkan bukan Rongsokan

Rep: Palupi Annisa Auliani/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro membantah bahwa F-16 yang dihibahkan ke Indonesia adalah pesawat rongsokan.

“Banyak orang salah persepsi, (seolah pesawat hibah ini) rongsokan dan tidak bisa dipakai,’’ sanggah dia, di Bandung, Rabu (26/10). Menurut Purnomo, meski tak dibantah bahwa yang dihibahkan adalah pesawat bekas, tapi upgrading akan membuat perubahan yang signifikan.

Persenjataan, misalnya, akan dipasang dengan multi peran. Yaitu persenjataan dari udara ke udara dan dari udara ke darat. Demikian juga perbaikan avionik dan airframe, tidak tanggung-tanggung menggunakan metoda falcon star. “Dengan (metoda) ini, pesawat akan punya 4.000 jam terbang (yang tersisa),’’ ujar dia.

Dengan asumsi pesawat tempur hanya mengudara 100-200 jam terbang dalam setahun, Purnomo berpendapat pesawat hibah Paman Sam bisa dipakai minimal hingga sepuluh tahun ke depan. “Saat itu, (pesawat) IFX kerja sama dengan Korea yang berteknologi generasi 4,5 sudah jadi, saat kita juga masih punya F-16,’’ kata dia.

Menurut Purnomo, penerimaan hibah ini merupakan jembatan menuju kedirgantaraan yang lebih canggih. Hitungan antara membeli baru atau menerima hibah, dia paparkan dengan logika waktu. Dengan anggaran yang sama –dia menolak menyebutkan- hanya akan didapatkan enam F-16 blok 52 baru, yang belum tentu akan selesai digarap pada 2014 karena banyaknya antrian pemesanan. Sementara 24 pesawat bekas bisa datang lebih cepat, dan bisa dipakai menangani cakupan wilayah yang masuk kedaulatan Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement