Senin 17 Oct 2011 18:50 WIB

Sisa Bom Rakitan Dibuang di Sungai Ciledug

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Chairul Akhmad
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Anton Bachrul Alam.
Foto: Antara/Fanny Octavianus
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Anton Bachrul Alam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Polisi masih mencari sisa bom rakitan yang dibuat para pelaku bom Cirebon dan Solo yang kerap disebut sebagai Kelompok Poso ini.

Menurut pengakuan tersangka yang telah ditangkap, sisa bom rakitan itu telah dibuang di Sungai Ciledug, Cirebon, Jawa Barat.

"Dari informasi yang kita dapatkan dari tersangka, sisa bom dibuang ke Sungai Ciledug, Cirebon," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Anton Bachrul Alam, dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Senin (17/10).

Anton menambahkan, dibuangnya sisa bom rakitan yang dibuat Kelompok Poso ini berdasarkan pengakuan dari tersangka teroris yang telah ditangkap terkait bom Cirebon.

Saat ini, polisi masih menelusuri pengakuan tersebut dengan mencari sisa bom tersebut di Sungai Ciledug, Cirebon, Jawa Barat, namun belum dapat ditemukan.

Muhammad Syarif menjadi pelaku bom bunuh diri di Masjid Adz-Zikra Mapolresta Cirebon pada 15 April 2011. Penyidik Bareskrim Polri mengungkap masih ada 22 bom pipa rakitan yang dimiliki kelompok tersebut. Lalu polisi menemukan sebanyak tujuh bom pipa di Kali Soka, Cirebon, Jawa Barat.

Kemudian tujuh dari 15 bom pipa rakitan sisa digunakan Ahmad Yusefa Hayat alias Pino Damayanto untuk melakukan bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Solo, Jawa Tengah pada 25 September 2011.

Delapan bom pipa yang dapat dirangkai untuk menjadi satu bom bunuh diri ini yang masih dicari polisi. "Mereka diduga masih berencana untuk melakukan aksi bunuh diri lain. Maka itu kita masih mencarinya," tegasnya.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement