REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR - Kepala Badan Meteorologi Kimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar, Wayan Suwardana, mengatakan akitivitas seismik di selatan Bali saat ini sudah relatif normal. Pada Kamis (13/10) pagi kemarin, gempa berkekuatan 6,8 SR mengguncang Bali.
"Meski aktivitas seismik sudah relatif normal, namun masih terdeteksi terjadi gempa oleh alat kami," kata Suwardana saat dihubungi Antara di Denpasar, Jumat.
Kekuatan gempa susulan, yang terjadi setelah gempa utama pada Kamis (13/10) pukul 11.16 Wita, terus melemah. Berdasarkan hasil pemantauan, sejak bencana alam tersebut melanda kawasan Pulau Dewata sampai sekarang itu tercatat sebanyak 16 kali gempa susulan.
"Namun, masyarakat tidak perlu khawatir karena kekuatan gempa tersebut di bawah 4 pada Skala Richter (SR). Getarannya hanya bisa dirasakan oleh peralatan saja," ujarnya.
Dari hasil monitoring pihaknya, gempa susulan tersebut masih tidak berpotensi menimbulkan gelombang tsunami. Mengenai perkiraan akan kembali terjadi gempa kekuatan yang besar lagi, menurut Suwardana, pihaknya tidak bisa memperkirakan. Karena, semua ilmuwan di seluruh dunia tidak akan bisa memperkirakan terjadinya gempa.
"Saat ini hal yang kami lakukan terus melakukan monitoring aktivitas seismik. Ini untuk mengetahui apakah masih terjadi gempa susulan atau tidak," katanya.