Kamis 13 Oct 2011 15:59 WIB

Gempa Bali, Dalam Empat Jam Terjadi 10 Kali Susulan

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR--Gempa yang melanda Bali sejak 11.16.27 Wita, Kamis (13/10), terus saling susul menyusul. Berdasarkan hasil pencatatan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) WIlayah III Denpasar, selama empat jam sudah terjadi sebanyak 10 kali gempa susulan. Gempa yang terakhir terjadi pukul 15.52.46 wita, dengan kekuatan 5,6 sekala richter (SR). "Yang lainnya, karena guncangannya kecil, kurang dirasakan oleh masyarakat," kata Endro, bagian Pusat Data dan Informasi BMKG Wilayah III.

Kepada Republika, Endro mengatakan, gempa yang terakhir guncangannya cukup kuat, dengan pusat lokasi gempa di kedalaman laut 10 kilometer, terltak di 9.76 LS, 114.53 BT, berjarak 131 kilometer barat daya Nusa Dua.

Berdasarkan pemantauan Republika, guncangan gempa yang ke-10, sempat membuat masyarakat Denpasar semakin panik. Warga masyarakat berhamburan keluar dan terus memilih berdiam di luar rumah. "Saya takut masuk rumah, khawatir gempa lagi. Apalagi di rumah ada cucu saya yang masih bayi," kata Diah, sambil berdiri di halaman rumah menggendong bayi laki-laki.

Sementara itu, sejak gempa terjadi, saluran telepon sempat terganggu, terutama saluran Telkom Fleksi dan layanan internet dengan jaringan Speedy. Namun layanan Telkom Fleksi berangsur normal, namun jaringan internet Speedy yang belum bisa digunakan.

Manager Management Service XL East Region, Martono, dalam keterangan persnya menyebutkan, XL turut prihatin atas terjadinya gempa bumi di Bali. Namun dia bersyukur karena dapat mengatasi dampak gempa di Bali terhadap jaringan, sehingga XL masih dapat melayani kebutuhan komunikasi pelanggan dengan baik. "Kami juga masih memonitor kondisi di lokasi dan bersiap untuk memberikan bantuan yang mungkin dibutuhkan masyarakat, terutama dari sisi kebutuhan terhadap akses komunikasi, yang dapat meningkat dalam kondisi seperti ini," katanya.

Layanan XL di Bali didukung oleh sekitar 1.100 BTS (2G/3G), sehingga mampu memenuhi kebutuhan sekitar 2 juta pengguna, yang terdiri dari pelanggan dan pendatang/wisatawan di Bali. Sedangkan GM Corporate Communications Telkomsel Ricardo Indra, dalam siaran persnya mengakui kalau Sesaat setelah terjadinya gempa 6,8 SR di Bali, gangguan komunikasi terasa di wilayah Denpasar, Kuta, Nusa Dua, dan Seminyak. Trafik komunikasi sempat mengalami lonjakan hingga 40 persen dari trafik normal. 

Sepuluh menit setelah terjadinya gempa, jaringan Telkomsel sudah kembali berjalan normal dan coverage layanan tetap berfungsi dengan baik. "Sebanyak 2.291 base transceiver station (BTS) yang ada di wilayah Bali Nusra jelas Ricardo, kini telah mampu meng-cover lonjakan lalu lintas komunikasi. Telkomsel secara terus-menerus memantau perkembangan performansi jaringan dan memastikan layanan komunikasi dapat dinikmati dengan nyaman," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement