Ahad 09 Oct 2011 13:21 WIB

Presiden: Reshuffle Harus Berorientasi untuk Rakyat

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Chairul Akhmad
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Wapres Boediono berfoto bersama para menteri Kabinet Indonesia Bersatu II di tangga Istana Merdeka, Jakarta.
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Wapres Boediono berfoto bersama para menteri Kabinet Indonesia Bersatu II di tangga Istana Merdeka, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik, Daniel Sparingga, mengungkapkan, dalam pertemuan dengan para staf khusus Sabtu (9/10) malam, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membahas hal-hal penting yang berkaitan dengan reshuffle kabinet.

Dalam pertemuan itu, kata Daniel, dicanangkan perubahan yang menjadi landasan dasar jalannya pemerintahan tiga tahun ke depan. "Presiden SBY menegaskan seluruh fundamental pengelolaan pemerintahan dan pembangunan dijamin berubah, serta diorientasikan untuk kemaslahatan publik," ujarnya, Ahad (9/10).

Presiden, lanjut Daniel, juga memastikan kekuasaan dan kewenangan yang dimiliki setiap pejabat pemerintah akan digunakan hanya untuk rakyat. "Tidak ada yang lain selain untuk rakyat," imbuhnya.

Menurut Daniel, penegasan penting ini sesungguhnya merupakan sebuah undangan terbuka bagi rakyat untuk ikut mengontrol seluruh jajaran pemerintah dan aparaturnya. Sehingga, masyarakat bisa ikut mengontrol pejabat pusat hingga daerah.

Hasil pengarahan (briefing) presiden itu, sebut dia, menjamin seluruh jajaran pemerintah untuk siap menjalankan peran dan mandat yang lebih berorientasi ke masyarakat. Konsekuensinya, semua aparatur diminta bergegas untuk menjalankan cara baru dalam bekerja. Meski tidak mudah, namun hal itu menjadi keputusan presiden.

Tantangannya memang besar, tapi pemerintah melihat harapan rakyat terlalu besar untuk diabaikan pemerintah. "Apa pun kata orang tentang itu, ini harus dijalankan sebab menjadi komitmen Presiden SBY," kata Daniel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement