REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita akan mengoperasi kembali Siti Rahmah, bayi asal Riau yang mengalami ectopic cordis (jantung di luar tubuh). Operasi yang akan dilakukan dalam waktu dekat adalah operasi keempat sejak Siti Rahmah tiba di RSAB Harapan Kita, Rabu (21/9).
Ahli Bedah Plastik RSAB Harapan Kita, Henry Wiyono Notodihardjo mengatakan operasi tahap berikut akan menempelkan perikardium sintetis. Untuk membentuk rongga yang melindungi bagian jantung yang masih timbul di luar.
''Diharapkan sesudah operasi tahap keempat ini jaringan kulit dari kanan dan kiri bisa maju untuk menutup secara alami,'' tutur dia. Bedah plastik yang dilakukan sebelumnya membentuk kubah untuk melindungi jantung sudah berhasil. hanya saja karena tertarik si kubah kembali terbuka.
Dokter Spesialis Anak RSAB Harapan Kita, Firmansyah Rivai mengatakan bahwa operasi untuk memasukkan jantung hanya mampu memasukkan bagian jantung sekitar 50 persen saja. Sehingga bagian lainnya tetap diluar.
Tim dokter mengalami kesulitan untuk memasukkan jantung secara utuh karena rongga untuk meletakkan jantung tidak terbentuk. Akhirnya tim dokter mengupayakan jantung dimasukkan ke rongga dinding dada di sebelah kiri.
Firmansyah menambahkan saat ini yang diantisipasi adalah gangguan pernafasan dan infeksi. Meski saat ini nafas terkendali tapi tidak bisa terlalu cepat dan masih sangat bergantung pada ventilator (bantuan nafas).
Sedangkan fungsi jantung dan gangguan metabolik bisa dikendalikan.Dan sudah dimasukan cairan melalui minuman sudah dicoba untuk membasahi usus, fungsi jantung terkendali.
Ditambahkan juga bahwa harapan hidup Siti Rahmah tidak terlalu besar. Tapi pihak RS akan mengupayakan bagaimanapun untuk menangani kasus ini. RSAB Harapan Kita sebelumnya pernah menangai kasus serupa dan bayi hanya bertahan hidup selama 20 hari.
Kelainan proses embriologi ini terjadi pada 4-8 bayi per satu juta kelahiran di dunia. Dalam kejadian yang sangat jarang ini, tingkat mortalitasnya sangat tinggi.