Senin 26 Sep 2011 09:49 WIB

Cilegon Dapat Bantuan Perbaikan Jalan Lingkar Selatan

Sejumlah pekerja melakukan perbaikan jalan tol Tangerang-Merak, Cilegon, Banten, sebelum diperbaikinya JLS.
Foto: Antara/Reno Esnir
Sejumlah pekerja melakukan perbaikan jalan tol Tangerang-Merak, Cilegon, Banten, sebelum diperbaikinya JLS.

REPUBLIKA.CO.ID, CILEGON – Pemerintah Kota Cilegon mendapat bantuan anggaran Rp 20 miliar dari Pemerintah Provinsi Banten untuk perbaikan Jalan Lingkar Selatan (JLS) yang rusak parah.

Kepala Seksi Pembangunan Dinas Pekerjaan Umum Kota Cilegon, Bahrudin, mengatakan saat ini bantuan sudah masuk ke kas daerah Kota Cilegon dan siap digunakan untuk melakukan perbaikan JLS.

JLS merupakan akses menuju kawasan industri di Cigading dan Ciwandan serta salah satu akses untuk menuju tempat wisata Pantai Anyer. "Uangnya sudah masuk ke kas daerah. Tapi dari alokasi anggaran yang diterima Rp 20 miliar hanya mampu memperbaiki jalan sepanjang 1,6 kilometer," kata Bahrudin, Senin (26/9).

Sementara itu, titik nol pengerjaannya akan dimulai dari lampu merah PCI atau jalan masuk ke JLS. Perbaikan jalan dimulai dari 0+00 KM sampai dengan 1+1600 KM dengan dibangun betonisasi. Rencananya ketebalan beton mencapai 30 sentimeter dan berada dalam kategori kelas tiga mengenai kekuatan jalan. Dengan kekuatan tersebut JLS dapat dilalui kendaraan yang beratnya mencapai delapan ton.

Tujuan betonisasi, kata Bahrudin, untuk mendapatkan kekuatan jalan yang bisa dilalui oleh kendaraan berat dan kekuatannya bisa bertahan lama. Apalagi jalan tersebut sering dilalui oleh kendaraan yang menuju kawasan industri dan ke kawasan wisata Pantai Anyer.

Selain betonisasi juga akan dibangun Tembok Penahan Tanah (TPT) dengan ketinggian bervariasi tergantung pada ketinggian tebing yang akan dipasangi TPT tersebut. Sedangkan titik tertinggi pada bagian tengahnya mencapai 14 meter dan tinggi bagian sayap mencapai satu meter dengan posisi cembung.

Panjang beton itu sendiri akan menghabiskan biaya sebesar Rp 12 miliar, TPT sebesar Rp 5 miliar. Dan sisa Rp 3 miliar dari bantuan Pemprov Banten tersebut digunakan untuk membuat saluran air dan administrasi. "Sementara waktu yang ditargetkan adalah selama 90 hari, sesuai dengan Surat Perjanjian Kerja (SPK) yang dikeluarkan sejak 20 September 2011," ujar Bahrudin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement