REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menkominfo membantah bahwa produsen Blackberry bakal bangun pabrik di Malaysia. Di tempat yang sama, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Gita Wirjawan ketika dikonfirmasi soal pernyataan Tifatul, hanya tersenyum.
Menurutnya memang saat ini RIM berencana membangun basis produksi di Malaysia. Ia pun menyatakan telah verifikasi ke RIM, dan mereka menyatakan mereka akan membangun di Malaysia.
‘’Nanti saya coba bicara ke beliau (Tifatul),’’ ucapnya.
Saat ini pun ia menyatakan RIM melakukan pembicaraan dengan BKPM. Sedangkan tahun lalu menurutnya RIM pun hanya menyatakan menjajaki kemungkinan untuk membuka pabrik di Indonesia.
Menurut Gita, Pemerintah Indonesia harus tegas dalam upaya menarik investasi industri yang dipakai massal di Indonesia. "Indonesia memang pantas mendapat untung dari perusahaan yang memasarkan produknya di Indonesia. Keinginan kita ialah menaikkan kapasitas secara nasional terhadap barang yang laku di indonesia," tuturnya.
Dan hal itu menurutnya tidak terbatas hanya produk Blackberry saja, akan tetapi produk lain misalnya sajadah atau jilbab Cina yang saat ini membanjiri pasar-pasar di Indonesia.
Soal investasi Google, ia yakin akan berjalan positif apalagi Google ialah perusahaan multi nasional yang cukup besar. Hanya saja saat ini ada beberapa keinginan yang sedang di diskusikan dengan Pemerintah Indonesia, yaitu mengenai soal on shore dan kapasitas Google untuk mendapatkan pendapatan advertensi melalui PT Google Indonesia. ‘’Saya yakin ini investasinya akan besar,’’ ucapnya.