REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Golkar meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk melakukan perombakan Kabinet Indonesia Bersatu II sesegera mungkin. Tetapi khusus untuk menteri dari partainya, Ketua DPP Golkar yang menjadi Wakil Ketua DPR RI, Priyo Budi Santoso mengingatkan SBY untuk berbicara lebih dulu dengan Aburizal Bakrie.

"Apakah Golkar terkena reshuffle, itu sepenuhnya kewenangan Presiden, tapi khusus menteri dari Holkar, alangkah eloknya Presiden mengajak bicara Ketum Partai (Aburizal Bakrie)," kata Priyo di Gedung DPR RI, Jumat (16/9).

Priyo menanggapi isu perombakan kabinet yang dilontarkan oleh Istana. Mensesneg Sudi Silalahi dan Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Politik dua hari berturut-turut memberikan sinyal jelas bahwa SBY akan melakukan evaluasi kabinet terkait sejumlah masalah pribadi dan hukum yang dialami oleh beberapa menteri di KIB II.

Pernyataan kedua pejabat di Istana Kepresiden itu dilihat Priyo sebagai bahasa yang terang-benderang mengenai reshuffle kabinet. Masalah yang dialami Menakertrans dan Menteri Perumahan Rakyat pun diakui Priyo sebagai momentum yang tepat bagi SBY untuk melakukan perombakan.

"Saat ini semua tatapan mata tertuju pada kabinet, termasuk evaluasi UKP4 dan publik yang mnyangsikan kabinet bekerja seperti harapan Presiden. Jika bulan-bulan ini tidak reshuffle, semua akan terlambat," tegas Priyo.

Ikuti Whatsapp Channel Republika