REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI—Luasan areal padi sawah yang terkena kekeringan di Kabupaten Sukabumi semakin meluas. Dampak kekeringan saat ini dirasakan di 13 kecamatan
Dari data Dinas Pertanian, Tanaman Pangan (DPTP) Kabupaten Sukabumi, 13 kecamatan yang terkena kekeringan yaitu Ciemas, Waluran, Kalibunder, Jampang Kulon, Cimanggu, Lengkong, Cikembar, Cicantayan, Parungkuda, Cisaat, Cicurug, Cidadap, dan Cidahu. Sebelumnya di akhir Juli, kekeringan hanya menimpa empat kecamatan yaitu Waluran, Ciemas, Jampang Kulon, dan Cimanggu.
‘’Data hingga akhir Agustus, jumlah lahan kekeringan mencapai sebanyak 298 hektare,’’Kepala DPTP Kabupaten Sukabumi, Sudrajat, kepada Republika, Selasa (6/9). Rinciannya, sebanyak 242 hektare tanaman padi mengalami klasifikasi kekeringan ringan.
Tanaman padi yang mengalami kekeringan sedang sebanyak 46 hektere dan kekeringan berat sebanyak 10 hektare. Lokasi kecamatan yang mengalami kekeringan berat hanya terdapat di Kecamatan Waluran.
Untuk membantu petani, DPTP telah meminjamkan alat pompanisasi kepada para petani. Namun, keberadaan pompa hanya dapat digunakan di daerah yang terdapat aliran sungai seperti Cimandiri.
Kepala Bidang Padi dan Palawija DPTP Kabupaten Sukabumi, Tony Hartus menambahkan, tanaman padi yang kekeringan berat berpotensi puso (gagal panen). ‘’Jika September tidak turun hujan, maka tanaman yang berstatus kekeringan berat akan menjadi puso,’’cetus dia.
Selain luasan yang terkena kekeringan, masih ada sebanyak 633 hektare tanaman padi yang terancanm kekeringan. Rata-rata umur tanaman yang kekeringan dan terancam berkisar antara 10-90 hari sesudah tanam (HST).
Tony mengatakan, tanaman padi yang mengalami kekeringan ringan masih bisa diselamatkan. Diantaranya dengan menyalurkan bantuan pompanisasi ke daerah tersebut.
Adanya tanaman padi yang gagal panen dinilai DPTP tidak berpengaruh pada target produksi tahun 2011 yakni 869 ribu ton. Pasalnya, lahan pertanian yang dijadikan areal bercocok tanam juga bertambah banyak. Saat ini luasan areal tanam pertanian padi mencapai sekitar 62 ribu hektar.
Ikuti Whatsapp Channel Republika