REPUBLIKA.CO.ID,PURWOKERTO - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono direncanakan baru berkunjung ke Banyumas pada Kamis (24/8) besok. Namun Rabu (23/8) ini, mahasiswa di Purwokerto sudah menggelar aksi demo. Dalam aksi tersebut, puluhan  mahasiswa yang mengaku berasal dari Aliansi Badan Ekesekutif Mahasiswa Banyumas Raya itu menolak kedatangan SBY di Banyumas.

Spanduk-spanduk yang berisi tulisan mengenai penolakan tersebut mereka bentangkan seluruhnya dalam rangkaian aksi mereka. Baik saat berpawai keliling Kota Purwokerto, maupun saat berhenti untuk menggelar aksi mimbar bebas.

''Tanah Banyumas tidak boleh diinjak SBY karena sampai sekarang SBY tidak juga berhasil memberantas korupsi di Tanah Air,'' kata Koordinator Lapangan Aksi, Bagus Arif.

Dia bahkan menyebutkan, hingga kini SBY gagal membebaskan diri dari cengkeraman koruptor yang ada di sekitarnya. Sementara di sisi lain, SBY dinilai tidak mempunyai cukup komitmen untuk menegakkan pemberantasan korupsi di Indonesia. ''Buktinya, surat dari koruptor langsung dibalas. Sementara surat dari korban pelanggaran HAM tidak pernah ditanggapi,'' katanya.

Pada akhir orasinya, mahasiswa menuntut agar KPK terus berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan pemberantasan korupsi. Menurut para mahasiswa ini, pemberantasan korupsi baru akan efektif jika dimulai dari kalangan istana negara. ''Karena itu, KPK harus berani melakukan pengusutan bila ada indikasi korupsi yang berawal dari istana,'' katanya.

Presiden SBY rencananya akan berada di wilayah Kabupaten Cilacap dan Banyumas pada Kamis (25/8) pagi. Setelah menginap semalam, SBY akan meninggalkan Banyumas pada Jumat (26/8) pagi menuju Kabupaten Tegal.

Ikuti Whatsapp Channel Republika