REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Pernyataan Partai Golkar (PG) yang mengklaim banyak kadernya kembali ke pangkuan partai berlambang pohon beringin ini dinilai kebohongan belaka. Sebab, hingga saat ini, tak ada satupun kader Golkar di ormas Nasdem ataupun Partai Nasdem yang mengundurkan diri secara resmi.
“Tidak ada satupun yang kembali. Kita juga baca beberapa statement yang bilang banyak yang pulang kandang. Itu bohong. Ini bulan puasa, nggak boleh bohong,” kata Wakil Sekjen Ormas Nasdem, Ahmad Rofiq, saat dihubungi Republika, Jumat (12/8).
Menurutnya, jika kader itu kembali ke PG, seharusnya ada surat pengunduran diri. Kalau benar mengundurkan diri, ia menolak jika hanya berkutat pada pernyataan, tetapi harus ditunjang dengan bukti administratif.
Tetapi, surat itu tak kunjung diterimanya. Artinya, mereka masih berada di bawah bendera Nasdem baik ormas ataupun partainya. “Setahu saya tidak ada. Gombal semua statement-nya,” katanya.
Kalaupun surat pengunduran itu nantinya datang, ia mengaku tidak akan mempermasalahkan hal tersebut. Hal tersebut justru menunjukkan sejak awal bahwa beberapa anggota mungkin pada akhirnya tidak bersepakat dengan visi yang diemban Nasdem. Rofiq menyakini dengan keluarnya satu kader, akan memunculkan kader lainnya.
Rofiq pun menantang PG untuk membuktikan ultimatum yang selama ini didengungkan. PG diminta untuk memberikan surat pemecatan jika ancaman itu benar-benar diberlakukan. Karena, lanjut dia, tak ada larangan bagi siapapun untuk berada dalam ormas tertentu.
“Kalau punya keberanian, kalau tidak ada satupun kader di Nasdem yang mengundurkan diri, bikin saja surat pemecatan itu. Masyarakat jangan dikasih informasi ancaman-ancaman saja,” katanya.