Selasa 09 Aug 2011 21:31 WIB

PKS: Penyelenggara Negara tidak Cukup Hanya Profesional

Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq (kedua dari kanan), memberi cendera mata kepada Wagub Gorontalo, Toni Uloli, dalam acara buka bersama PKS dengan tokoh masyarakat Gorontalo di Gorontalo, Selasa (9/8).
Foto: Dok. PKS
Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq (kedua dari kanan), memberi cendera mata kepada Wagub Gorontalo, Toni Uloli, dalam acara buka bersama PKS dengan tokoh masyarakat Gorontalo di Gorontalo, Selasa (9/8).

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO - Pertimbangan profesionalisme saja tidaklah cukup dalam memilih aparat penyelenggara negara. Selain profesional, aparat penyelenggara harus memiliki tingkat religiusitas dan moralitas yang baik. Sehingga, penyelenggaraan negara dapat dilaksanakan dengan mengedepankan clean government dan good corporate governance.

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq mengemukakan hal itu dalam acara Silaturahim dan Buka Puasa Bersama PKS dengan Tokoh Masyarakat Gorontalo di Gorontalo, Selasa (9/8). Hadir dalam acara tersebut Wakil Gubernur Gorontalo Toni Uloli.

Luthfi mencontohkan, para penyelenggara negara yang sering diberitakan media terlibat dalam kasus korupsi adalah orang-orang profesional. Namun karena rendahnya religiusitas dan moralitas mereka terjebak dalam kasus yang merugikan masyarakat banyak.

“Orang-orang yang sering disebut media terlibat kasus korupsi adalah kaum profesional. Apa kurangnya mereka.  Mereka sangat ahli dalam bidangnya masing-masing. Tapi toh mereka terjebak juga dalam kasus korpsi,” urai Luthfi, dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Luthfi menjelaskan, momen Ramadhan sangat baik bagi semua pihak untuk melakukan introspeksi diri dan memperbaiki diri. Sehingga pasca Ramadhan, muncul jiwa-jiwa baru yang tidak saja profesional tetapi juga baik religiusitas dan moralitasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement