Ahad 07 Aug 2011 18:19 WIB

Calonkan Sri Mulyani jadi Presiden 2014, Partai SRI Justru Belum Minta Izin Srimul

Rep: c41/ Red: Stevy Maradona
Mantan menkeu Sri Mulyani yang disebut-sebut calon pengganti Dominic Strauss-Kahn sebagai direktur eksekutif IMF
Mantan menkeu Sri Mulyani yang disebut-sebut calon pengganti Dominic Strauss-Kahn sebagai direktur eksekutif IMF

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Serikat Rakyat Independen (SRI) tidak gentar dengan berbagai kritikan yang dilontarkan kepada partai tersebut. Pencalonan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati  sebagai Presiden diharapkan dapat mendongkrak suara partai itu hingga 20 persen pada pemilu 2014 mendatang.

Ketua Umum Partai SRI Damianus Taufan mengatakan Partainya optimis dapat meraup suara significan pada 2014 nanti. “Mereka ingin lebih adil dan sejahtera,”ujarnya, ketika dihubungi Republika, Ahad (7/8). Sementara sosok Sri Mulyani merupakan tokoh yang memiliki karakter cukup kuat untuk mencapai keinginan itu.

Damianus mengakui banyak pihak yang mengritik Partainya karena hanya mengandalkan penokohan Sri Mulyani. Padahal partainya tersebut terbilang baru dan belum memiliki basis massa yang cukup jelas.

Menjawab hal itu,  Damianus menilai sistem presidensial mendorong sebuah partai untuk mengajukan  tokoh yang kuat. Sehingga mampu ‘dijual’ kepada publik. Sebut saja Obama yang didorong oleh Partai Demokrat di Amerika Serikat. “Dan negara kita ini kan menganut sistem presidensial,”jelasnya.

 Damianus mengakui sampai dengan sekarang, pihaknya belum meminta kesediaan secara resmi dari Sri Mulyani. Apakah beliau bersedia ataukah tidak. Namun dia akan segera berkomunikasi dengan Sri Mulyani selepas ia menyelesaikan kontrak sebagai Managing Director Bank Dunia.

 “Kalau sekarang kan tidak etis, karena dia (Sri Mulyani) masih menjabat sebagai Bank Dunia,”jelasnya. Damianus berpendapat Partai-Partai besar lain bukanlah ancaman buat Partainya tersebut. Bahkan tidak menampik pihaknya akan berkoalisi dengan berbagai partai lain. “Kami melihat itu bukan ancaman,”terangnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement