REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menjelang Idul Fitri, sejumlah bank plat merah mulai menyiapkan persediaan uang tunai.
Bank Negara Indonesia (BNI) mempersiapkan uang tunai setidaknya Rp 20,8 triliun. Sedangkan Bank Rakyat Indonesia (BRI) menghitung kebutuhan uang hingga Rp 15,6 triliun selama lebaran.
Direktur Operasional dan Teknologi Informasi BNI, Suwoko Singoastro, menyatakan uang tunai tersebut akan dipasok ke 5.292 ATM dan 1.303 outlet cabang BNI di seluruh Indonesia. "Persediaan uang ini untuk mengantisipasi kebutuhan nasabah selama 21 hari, sejak 15 Agustus hingga 5 September," katanya, Kamis (4/8).
Peningkatan kebutuhan uang tunai tersebar diperkirakan terjadi pada pecan ke-3 dan ke-4 bulan Ramadhan. Selain menaikkan persediaan uang tunai, BNI juga mengintensifkan pemantauan ATM selama 24 jam melalui pusat pemantauan (BNI Command Centre).
"Pemantauan ATM di setiap Kantor Wilayah yang didukung tim reaksi cepat untuk menangani setiap gangguan," katanya.
Sementara, untuk menjaga dan memastikan ketersediaan uang tunai, ATM BNI akan dipasok melalui 23 ATM Regional Centre, 34 perusahaan mitra, dan kantor cabang pengelola.
Selain itu, BNI tetap memberikan layanan dengan operasional terbatas selama 4 hari sepanjang liburan Idul Fitri. Jenis layanan yang diberikan antara lain semua transaksi kas rupiah, pemindahbukuan antar rekening, dan setoran Pertamina. Outlet yang tetap beroperasi ini diutamakan yang berada di pusat kegiatan ekonomi, seperti mal, pasar, bandara, pelabuhan, stasiun kreta api, dan tempat lainnya.
Sementara Bank Rakyat Indonesia (BRI) memerlukan uang tunai sebanyak Rp 15,5 triliun. Sebanyak Rp 5,67 triliun akan dipasok ke dalam 406 kantor cabang.
Sedangkan sisanya sebsar Rp 9,9 triliun akan dislaurkan pada 6.600 ATM. "Uang tunai ini akan dibutuhkan 7 hari sebelum dan sesudah lebaran," ujar Sekretaris Perusahaan BRI, Muhammad Ali.