REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Salah satu pimpinan KPK Chandra M Hamzah membantah kebenaran informasi bahwa dirinya dua kali berkunjung ke rumah mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Mohammad Nazaruddin.
Ia bahkan menantang balik Nazaruddin untuk membuktikan pernyataannya. Karena apa yang disampaikan Nazaruddin tersebut dianggapnya tidak benar.
Sebelumnya --dalam sebuah wawancara dengan sebuah stasiun swasta nasional-- Nazarudin mengungkapkan pada November 2010, Chandra menerima uang dari proyek pengadaan baju hansip.
Bahkan Nazaruddin secara terang-terangan menyebutkan ada bukti CCTV. Menanggapi hal itu, Chandra tetap membantah tuduhan Nazaruddin. Baginya haram menerima uang suap dan itu hal yang prinsip di KPK.
"Saya akan menjelaskan semuanya kepada Komite Etik KPK tentang tudingan yang dialamatkan kepadanya. Karena semua itu tidak benar," kata Chandra menegaskan.
Disinggung kemungkinan adanya unsur politis di balik tudingan keterlibatan internal KPK ini, Chandra menyebut bahwa dirinya dan Ade Raharja --saat itu-- menjadi bagian dalam penindakan. "Sehingga jelas dari mana 'serangan' ini," ujarnya.
Meski membantah dan mengaku dizalimi, Chandra tidak akan menuntut atau memperkarakan Nazaruddin. "Biarkan sejarah yang akan mencatat," jawab Chandra diplomatis.